Hankam

Antisipasi Adanya Teror, Polda Banten Tugaskan Dua Anggota di Setiap Keberangkatan Kapal

Dok Istimewa

Merak, Teritorial.com – Memberikan rasa aman kepada Pemudik Lebaran tahun ini, Polda Banten menempatkan dua personel di atas kapal yang akan berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni saat arus mudik Lebaran. Penempatan personel polisi tersebut guna mengantisipasi teror selama arus mudik.

Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan dua personel kepolisian terdiri dari Brimob dan Ditpolair Polda Banten dengan dipersenjatai lengkap. Hal menjadi cara yang harus ditempuh pihak Kepolisian untuk berjaga-jaga atas segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun.

“Kita siapkan Tim Gegana Antiteror. Di kapal sendiri kita siapkan personel melekat sehingga apabila ada masalah kita bisa bergerak cepat juga terkait pengawasanya kita pantau,” ujar Listyo saat pengecekan jalannya kegiatan arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (10/6/2018).

Dia mengimbau kepada pemudik di Pelabuhan Merak agar lebih bersabar saat mengantre masuk ke dalam kapal dan mematuhi petunjuk petugas di lapangan. “Saat menunggu emosi masyarakat jadi perhatian kita,” ucapnya.

Polda Banten memprediksi puncak arus mudik tahun ini akan terjadi pada H-3. Meskipun diprediksi akan ada peningkatan jumlah pemudik sebesar 10%, pihaknya sudah mempersiapkan manajemen lalu lintas terutama menuju Pelabuhan Merak. “Kalau kita lihat libur lebih panjang, harapan kita puncaknya arus mudik tahun ini bisa di bawah tahun lalu,” jelasnya. (SON)

Sony Iriawan

About Author

You may also like

Hankam

Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jakarta,Teritorial.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di Sekolah Tinggi
Hankam

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Jakarta territorial.com-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima