Qingdao, Teritorial.Com – Fenomena alam kembali mengejutkan dunia, kini giliran China yang menjadi saksi dari kedashatan badai angin terkuat sepanjang tahun ini dengan Kecepatan angin mencapai 34.8 meter per detik. Dari pantauan pihak tanggap bencana negeri tirai bambu tersebut, badai yang terjadi bisa dibilang agresif dan disertai dengan hujan es.
Alhasil kerusakanpun tak dapat terhidari di kota Qingdao. Bukan hanya air yang turun dari langit, tapi ada benda-benda lain ikut terbawa akibat kuatnya angin yang menyapu air laut dengan ombak lebih dari seitnggi dua meter. Kuatnya badai tersebut menyebakan sejumlah hewan laut tersapu angin.
Seperti hujan seafood gurita, bintang laut, udang, sampai dengan moluska terhempas terbawa angin yang kemudian jatuh ke darat dan menjadi perhatian khusus warga setempat. Foto-fotonya yang diunggah ke internet lantas menjadi viral dengan ungkapan hujan seafood.
Sebagaimana melansir dari Mirror.co.uk (16/6/2018), foto-foto yang dipasang di media sosial menunjukkan hewan laut yang menempel pada kaca jendela mobil setelah cuaca buruk menghantam kota pesisir Qingdao di China.
Pengemudi bahkan tertegun ketika gurita dan bintang laut mulai menghujani mobil mereka selama badai aneh. Makhluk laut seperti moluska dan kerang terhisap dari laut. Lalu dibuang bersama hujan lebat dan hujan es. Ungkapan “hujan seafood” menjadi topik yang sedang tren.
Diduga angin puyuh itu menghisap udang, gurita, bintang laut dan moluska dan menjatuhkannya ke jalanan. Badan meteorologi kota itu mengatakan kecepatan angin yang dihasilkan selama badai membuat rekor baru sepanjang Juni ini. Angin kencang merobohkan rambu-rambu jalan raya dan merusak atap serta dinding rumah. Penduduk setempat tercengang saat makhluk jatuh dari langit.
Sebenarnya fenomena meteorologi langka ini pernah terjadi sebelumnya. Pada ini November tahun lalu fenomena serupa pernah terjadi di Sri Lanka. Ikan hidup jatuh dari langit bersama dengan hujan lebat ketika badai menerjang desa Jaffna.Penduduk desa setempat mengatakan itu terjadi tiga tahun berturut-turut.
Kasus serupa tidak hanya terjadi di China. Tahun lalu, September 2017, badai Tornado di wilayah Tampico, Meksiko juga menerbangkan binatang laut, terutama ikan ke darat. Di negara bagian Andhara, tepatnya di Eluru, hujan badai juga membuat ikan-ikan berjatuhan dan bergelimpangan di jalan raya selama hampir 2 minggu badai tersebut berlangsung. (SON)