Jakarta, Teritorial.com – Pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutisista) sebagai realisi bentuk kebijakan pertahanan negara Minimun Essential force (MEF) di tahap ke 2 menargetkan 30%, hingga 2019. Sejauh ini Kementerian Pertahanan terus memperjuangkan pencapaian terhadap program tersebut.
Guna menghindari ketergantungan Indonesia terhadap satu negara produsen senjata saja, maka dalam beberapa jenis alutsista tertentu, Indonesia memperluas kerjasama dengan banyak negara-negara produsen senjata lainnya seperti Cina, Rusia, Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Korea Selatan dan Uni-Eropa.
Baru saja Indonesia kembali berhasil menandatangani kontrak kerjasama pembelian helikopter serbu Apache, halikopter yang diproduksi di negara Paman Sam ini diperkirakan dalam waktu dekat akan tiba di tanah air. Hal ini diungkapkan Wakil Direktur Global Sales and Marketing Boeing Defence Space, Yeong Tae Pak, Rabu (13/12/2017) saat melakukan pertemuan dengan Menhan Ryamizard Ryacudu di Jakarta.
Sebagai informasi, sebelumnya TNI AD telah memesan helikopter serbu Apache dari Korea Selatan. Yeong Tae Pak mengaku mengenai alautsista ini, pihaknya menjamin bahwa Apache adalah helikopter terbaik saat ini.
Selain itu pihaknya juga menjanjikan akan memberikan pelatihan dan dukungan yang terbaik. “Jadi terkait dengan dukungan suku cadang dan pemeliharaan sudah dibicarakan dengan pihak PT DI”. Uangkap Yeong Tae.
Negara dengan wilayah yang cukup luas ditambah kondisi geografis yang beragam dan terjal, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Dimana luasnya wilayah baik darat laut udara Indonesia hampir setara dengan luas wilayah negara Adidaya AS, bahkan jauh melampaui Korea Selatan, Jepang, Jermas, Swedia dan banyak negara Eropa dan Asia lainnya yang notabene merupakan negara produsen alutsista
Dengan demikian TNI dan para stakeholder baik pemerintah, Kementerian Pertahanan, Komisi I DPR RI akan terus berkomitmen memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri untuk kepentingan pertahan dan keamanan negara menghadapi ancaman di kemedian hari.
30% target yang harus dicapai dari program MEF hingga tahun 2019 nanti diharapkan semakin memperkuat kemampuan dan kapabilitas TNI dalam segi perlengkepan dan persenjataan berat seperti Aircraft, Main Battle Tank (MBT), Kapal Selam, dan logistik militer lainnya. Pembagunan kekuatan nantinya akan merata di tiga mantra sekaligus. (SON)