Campuz Headline

ITB Kupas Arah Baru Teknologi Dirgantara di Future Science and Technology Talk ke-10

TERITORIAL.COM,JAKARTA – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Forum Guru Besar (FGB) kembali menggelar Future Science and Technology Talk (FSTT) edisi ke-10 pada Jumat (20/5/2025). Mengusung tema “Sains dan Teknologi Aeronautika dan Astronautika”, forum ini menghadirkan Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., Guru Besar Bidang Aerodinamika sekaligus Ketua Kelompok Keahlian Dinamika Fluida dan Propulsi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, sebagai pembicara utama.

Dalam sesi berjudul “Integrasi Ilmu Dasar dan Metodologi Modern dalam Riset dan Pengembangan Teknologi Dirgantara”, Prof. Lavi memaparkan pentingnya sinergi antara sains fundamental dengan pendekatan mutakhir untuk mendorong inovasi dirgantara nasional.

Ia menekankan bahwa teknik dirgantara merupakan cabang ilmu teknik yang mencakup perancangan, pengembangan, pengujian, hingga produksi wahana udara maupun antariksa. Bidang ini terbagi menjadi dua fokus utama: aeronautika (wahana di dalam atmosfer) dan astronautika (wahana yang beroperasi di luar angkasa).

Menurutnya, Kelompok Keahlian Dinamika Fluida dan Propulsi FTMD ITB saat ini mengembangkan penelitian bertema nature-inspired flows, yaitu aliran fluida yang meniru mekanisme gerak di alam.

Pendekatan biomimetik ini telah banyak diadopsi secara global, misalnya pada pengembangan micro aerial vehicle (MAV) yang meniru kepakan sayap burung atau serangga, serta autonomous underwater vehicle (AUV) yang terinspirasi dari gaya renang ikan.

Namun, Prof. Lavi mengakui riset ini menghadapi tantangan besar, terutama dalam memahami dan memodelkan unsteady vortex dominated flows, yakni aliran turbulen tak stabil yang didominasi pusaran sehingga membutuhkan metode perhitungan baru yang lebih presisi.

Ia juga mengungkapkan sejumlah topik unggulan yang tengah digarap timnya, di antaranya pemodelan berbasis machine learning untuk menyelesaikan persoalan high dimensional approximation. Teknologi ini berpotensi mendukung rancangan pesawat masa depan dengan sistem turbo electric propulsion yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, metode komputasi berbasis partikel (particle-based computational method) juga dikembangkan untuk memodelkan interaksi kompleks antara fluida dan struktur padat.

“Ke depan, kami berencana memperluas riset hingga ke ranah komputasi kuantum untuk memecahkan persoalan komputasi yang kompleks secara lebih cepat dan akurat,” ujar Prof. Lavi.

Melalui forum ini, ia berharap penelitian yang dilakukan ITB tidak hanya menjawab tantangan ilmiah, tetapi juga memperkuat kemandirian teknologi dirgantara nasional dan menjadi motor penggerak kemajuan sains di Indonesia.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Campuz Nasional

KPK Tinjau Ulang Kasus Pencucian Uang Setya Novanto Pasca Bebas Bersyarat

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini meminta perkembangan terbaru dari Bareskrim Polri terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian
Campuz Dunia

Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Hamas mengumumkan menerima usulan gencatan senjata Gaza selama 60 hari, yang mencakup pembebasan setengah dari sekitar 20