TERITORIAL.COM, JAKARTA – Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem riset dan industri masa depan melalui kolaborasi strategis dengan mitra dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal ini ditandai dengan kunjungan delegasi tingkat tinggi dari Tianjin University dan perusahaan terkemuka GEM Co., Ltd. dalam pertemuan yang diselenggarakan di Kampus ITB Jatinangor.
Kunjungan ini secara resmi memperkuat operasional Joint GEM–ITB–CSU Laboratory, sebuah laboratorium riset bersama yang berfokus pada pengembangan teknologi energi, material baru, dan teknologi inovatif. Laboratorium ini menjadi simbol nyata sinergi antara Indonesia dan RRT di bidang akademik dan industri.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyambut hangat kehadiran Presiden Tianjin University, Prof. Chai Liyuan, dan CEO GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua. Prof. Tatacipta menekankan bahwa kerja sama ini adalah langkah krusial untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya mengingat besarnya potensi sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia.
“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan sains dan teknologi,” ujar Rektor ITB. “Penguasaan ilmu dan teknologi sangat penting agar kita dapat mengelola sumber daya mineral secara mandiri di dalam negeri.”
Lebih dari sekadar penelitian, kolaborasi ini juga membuka jalur pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Rektor ITB menyampaikan bahwa kolaborasi ini menawarkan **peluang beasiswa bagi mahasiswa magister dan doktoral ITB** di bidang sains, baterai, dan material mineral, menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan “membina sumber daya manusia unggul bagi Indonesia dan RRC.”
Presiden Tianjin University, Prof. Chai Liyuan, menyampaikan apresiasi atas sambutan ITB dan menyoroti peran penting almamaternya sebagai universitas teknik modern pertama di Tiongkok (berdiri 1895). Prof. Chai menuturkan bahwa Tianjin University, dengan reputasi global di bidang Teknik Kimia, Teknik Sipil, dan Kecerdasan Buatan, siap memimpin pengembangan pendidikan teknik global (*New Engineering Education*).
Beliau juga membuka prospek kerja sama yang lebih luas, termasuk program pendidikan “2+2” yang memungkinkan pertukaran mahasiswa antara ITB dan Tianjin University, serta peningkatan riset dan pertukaran dosen.
Di sisi industri, CEO GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua, melihat kolaborasi ini sebagai pertemuan bersejarah. “ITB adalah universitas teknik pertama di Indonesia, dan Tianjin University adalah universitas teknik modern pertama di Tiongkok. Hari ini, dua universitas besar ini akhirnya bertemu,” kata Prof. Xu.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara ITB (akademia), Tianjin University (pendidikan teknik terkemuka), dan GEM (industri) adalah kunci untuk menjawab tantangan teknologi masa depan. Kolaborasi ini diharapkan “tidak hanya membangun riset dan laboratorium bersama, tetapi juga melahirkan generasi baru insinyur yang berdaya dan berwawasan global.”
Kerja sama Joint GEM–ITB–CSU Laboratory ini diposisikan sebagai model kemitraan strategis yang saling menguntungkan, diharapkan mampu mendorong inovasi teknologi dan memperkuat jejaring global ITB demi kemajuan bangsa.
(*)