Indonesia Bukan Lagi Episentrum COVID-19 di Asia Tapi Dunia

0

JAKARTA, Teritorial.com – Indonesia dinilai menjadi episenter atau episentrum COVID-19 di Asia, menggantikan India. Sebab, beberapa kali mencetak rekor kasus COVID-19 hingga menembus angka 54 ribu kasus per Rabu (14/7/2021).

Pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman bahkan menilai Indonesia bukan lagi episenter atau episentrum COVID-19 di Asia, melainkan di dunia. Hal ini dikarenakan angka kematian COVID-19 per 1 juta penduduk, juga menjadi penambahan tertinggi di dunia.

“Kita sekarang sudah menjadi epicentrum di Asia, bahkan menurut saya, sudah di dunia karena namanya epicentrum itu adalah negara, wilayah, yang memiliki kasus pertambahan kasus aktif paling tinggi pada hari itu, pada waktu itu,” jelasnya, Kamis (15/7/2021).

“Sekarang ya di dunia, ya Indonesia bahkan angka kematiannya pun per 1 juta penduduk itu salah satu penambahan tinggi juga di dunia, jadi penyematan epicentrum dunia untuk Indonesia saat ini memang sangat amat kita harus terima dengan kewaspadaan dan respons untuk perbaikan,” sambungnya.

Ia kembali mengingatkan kasus Corona di Indonesia yang terjadi saat ini bukan yang terburuk. Kasus COVID-19 harian di akhir Juli mendatang dengan catatan 400 ribu kasus saat mencapai puncaknya.

“Karena yang terburuk belum datang, dan ini akan tidak lama lagi, akhir Juli inilah puncaknya dari situasi ini, akan menyakitkan membawa banyak korban banyak kepanikan,” bebernya.

Sementara, berdasarkan catatan Worldometers per Rabu (14/7/2021) epicenter kasus COVID-19 di sejumlah benua adalah negara-negara berikut.

Eropa
Inggris melaporkan 730.363 kasus aktif COVID-19.
Amerika Utara
Amerika Serikat melaporkan 4.897.708 kasus aktif COVID-19.
Asia
Indonesia melaporkan 443.473 kasus aktif COVID-19.
Amerika Selatan
Brasil melaporkan 813.598 kasus aktif COVID-19.
Afrika
Afrika Selatan melaporkan 200.694 kasus aktif COVID-19.
Oseania
Fiji melaporkan 10.062 kasus aktif COVID-19.

Share.

Comments are closed.