Karena Play Station, Pengusaha Etnis Tionghoa di Medan Aniaya Anggota TNI AU

0

Medan, Teritorial.Com – Kejadian penganiayaan terhadap anggota TNI terjadi di Medan, Korban bernama Pelda Muhamad Chalik (45) yang bertugas di Dinas Logistik (Dislog) Lanud Soewondo Medan jadi korban penyekapan dan penganiayaan seorang pengusaha servis dan rental Play Station, Minggu (23/9/2018) sekira pukul 20.15 Wib.

Akibat kejadian penyekapan dan penganiayaan korban harus dilarikan ke Rumah Sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan intensif. Dikarenakan mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah dan kepada akibat hantaman benda-benda tumpul yang dilakukan oleh pemilik usaha servis Play Statiun Joni bersama seorang temanya Indra Jaya (38) dan kerabat lainnya.

Kejadian bermula pada saat pemilik toko (pelaku) yang meminta 100.000 Rupiah kepada anak korban walaupun tidak jadi melakukan servis dengan alasan untuk biaya bongkar pasang dan kwitansi. Atas pengaduan anaknya yang merasa dirugikan dari sikap pemilik servis PS tersebut. Pelaku pengusaha Play Station

Pada saat itulah pelaku yang merupakan warga Desa Sibirik-birik Gunung Tinggi Kabupaten Deli Serdang langsung menyekap korban ke dalam ruko miliknya dan tak mengizinkan korban untuk pulang ke rumah sambil memukulkan stik baseball dan sebatang besi kearah pinggang belakang dan kepala korban. Hantaman besi dan stik baseball terdengar keras, darah kental berasal dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada dan baju korban.

Pada saat itu ada seorang wanita keturunan etnis Tionghoa (kekasih pelaku) yang mengatakan untuk menghabisi korban. “Habisi saja, kasi mati,” ucap wanita yang diketahui juga sebagai kasir di toko milik pelaku. Menjadi korban penganiayaan, korban langsung mengontak rekan-rekannya sesama TNI AU.

Selang beberapa waktu, akhirnya anggota TNI AU bersama Polisi Militer AU Lanud Soewondo langsung meluncur ke lokasi dan berhasil membebaskan korban dan sekaligus mengamankan kedua pelaku berikut barang bukti berupa 1 stik baseball yang digunakan oleh salah seorang pelaku untuk memukuli korban hingga babak belur.

Pelda Muhamad Chalik (45)

Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti tersebut diboyong ke Markas Satuan Polisi Militer AU untuk diperiksa. Menurut informasi yang dihimpun wartawan di POM AU menyebutkan bahwa rencananya pelaku akan diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya. Dansatpom AU Lanud Soewondo Mayor Pom I gede Eka Santika ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.

“Benar ada kita amankan dua orang pelaku penyekapan dan penganiayaan seorang anggota TNI AU yang bernama Pelda Muhamaad Chalik yang berdinas di Dinas logistik. Kejadian tersebut gara-gara servis play station yang tak jadi namun dikenakan biaya seratus ribu, kemudian korban datang ke toko tersebut namun malah jadi korban penyekapan dan pemukulan oleh kedua pelaku jelas,” I Gede Eka Santika.

Lanjutnya lagi, korban dipukul dengan menggunakan besi dan stik baseball hingga mengalami luka cukup serius di sekitar kepala dan pinggang bagian belakang hingga harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Putri Hijau Medan. “Kedua pelaku telah kita amankan berikut barang bukti stik baseball dan saat ini kami sedang mencari barang bukti lainya dan akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya,” pungkas Mayor I Gede Eka Santika.

Share.

Comments are closed.