Dunia

Anti rezim Assad, Turki Bantu Militan Islam di Suriah

Dok APF

Damaskus, Teritorial.Com – Turki diam-diam berpihak pada para militan Islam yang berjuang untuk rakyat Suriah. Ankara dilaporkan telah mengirimkan pasokan senjata baru kepada pemberontak Suriah untuk membantu mereka mencegah serangan rezim Bashar al-Assad yang didukung Moskow dan Teheran.

Pemberontak Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa Turki telah mengirimkan bantuan militer lebih banyak sejak Presiden Rusia, Iran dan Turki gagal mencapai kesepakatan selama pertemuan puncak di Teheran pekan lalu. Pertemuan itu digelar untuk mencegah serangan rezim Assad di provinsi Idlib yang terkepung di Suriah.

Akibat hal tersebut berbagai spekualisi bermunculan, banyak menilai bahwa tindakan tersebut menjadi sesuatu hal yang wajar lantara Turki sendiri sampai saat ini masih merupakan anggota North Atlantic Treaty Organization NATO. Seorang komandan senior FSA mengatakan Turki sekarang menjanjikan dukungan militer lengkap untuk pertempuran yang panjang dan berlarut-larut di Idlib.

Kantor berita Reuters mengatakan senjata Turki memasuki Suriah dalam jumlah besar dalam beberapa hari terakhir termasuk amunisi dan roket GRAD. “Pasokan senjata dan amunisi ini akan memungkinkan pertempuran untuk memperpanjang dan memastikan pasokan kami tidak terkuras dalam perang atrisi,” kata komandan FSA, yang minta identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip dari Washington Times, Kamis (13/9/2018).

Selain itu kepentingan Turki lainnya atas bantuan yang diberikan kepada pemberontak FSA atau yang juga dikenal sebagai pejuang rakyat Muslim Suriah dari kekajaman pasukan pemerintah Suriah Bashar Al-Assad yang berideologi Syah beserta dengan aliansi politiknya yakni Rusia dan Iran. Dengan demikian maka bantuan Turki tersebut dapat dipahami secara multi tafsir.

Turki saat ini menampung sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah. Ankara memperingatkan bahwa serangan militer Suriah di Idlib bisa memicu gelombang baru pengungsi di seluruh perbatasan Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan keprihatinan bahwa situasi dapat menciptakan risiko keamanan di dalam Turki. Dia juga memperingatkan tentang prospek krisis kemanusiaan baru.

Idlib adalah basis besar terakhir kelompok pemberontak Suriah. Provinsi ini dihuni oleh 3 juta orang, termasuk pengungsi dan juga merupakan sarang kelompok teroris. Pejabat Suriah mengatakan satu kelompok, Front Nusra, sebelumnya cabang lokal al-Qaeda di Suriah, adalah target sentral dari serangan yang akan datang.

Sony Iriawan

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam