Dunia

Australia Resmi Memilih Kapal Buatan Jepang Demi Perkuat Poros Indo-Pasifik

Kapal Buatan Jepang

Jakarta, Teritorial.com – Dalam proyek pengadaan 11 kapal perang generasi baru, Australia resmi memilih fregat Mogami-class versi buatan Jepang. Keputusan ini dianggap sebagai langkah bersejarah dalam proyek naval yang senilai miliaran dolar, sekaligus tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. 

Menurut pengumuman resmi pemerintah Australia (05/08/2025), 11 fregat Mogami-class akan menggantikan kapal Anzac-class yang sudah menua. Tiga kapal pertama akan dibuat di Jepang dan mulai dikirim pada 2029. Delapan kapal sisanya akan dibuat di Australia Barat, sebuah langkah yang diharapkan dapat mendorong industri pertahanan domestik. 

Mengapa Memilih Jepang?

Keputusan yang dibuat oleh pemerintah Australia diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap tiga opsi kapal, yakni satu dari Jepang dan dua dari Jerman. Pemerintah Australia menilai fregat Mogami memiliki keunggulan dalam hal kapabilitas tempur, ketepatan jadwal pengiriman, serta biaya operasional sepanjang masa pakai yang lebih rendah, meskipun harga awalnya sekitar 20 persen lebih tinggi dibanding MEKO A-200. 

Kesepakatan senilai A$10 miliar menjadi ekspor terbesar Jepang sejak larangan ekspor militer pasca Perang Dunia II dicabut. Lebih dari sekadar jual beli, transaksi ini juga mempresentasikan kepercayaan Canberra terhadap kekuatan industri pertahanan Jepang dan mempertegas kemitraan keamanan trilateral yang berkembang bersama Amerika Serikat. 
Keputusan ini juga dilihat sebagai langkah dalam memperkuat QUAD (Australia, Jepang, Amerika Serikat, India) dalam menjaga kebebasan jalur perdagangan maritim serta membatasi ekspansi pengaruh militer Tiongkok.

Melalui sisi industri, proyek ini telah membuka peluang transfer teknologi yang besar. Produksi delapan kapal di Australia Barat telah menciptakan ratusan lapangan pekerjaan, sekaligus memperkuat kapasitas domestik. 

Keputusan Australia telah mengimplikasikan geopolitik yang signifikan. Selain memperkuat posisi Jepang sebagai investor utama teknologi militer, keputusan ini juga merefleksikan pergeseran orientasi mitra pertahanan dari tradisi Eropa menuju jaringan Indo-Pasifik, yang dianggap lebih selaras dengan dinamika keamanan regional. 

Penulis: Kayla Layalia | Selasa, 12 Agustus 2025

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam