Dunia

Australia Siap Akui Palestina Sebagai Negara di Sidang PBB Mendatang

Australia Siap Akui Palestina Sebagai Negara di Sidang PBB Mendatang

Jakarta, Teritorial.com – Australia akan mengakui Negara Palestina secara resmi dalam sidang Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) pada September mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang mengikuti langkah negara – negara lain seperti Inggris, Prancis, dan Kanada. 

Albanese menegaskan bahwa Australia telah menerima komitmen dari Palestinian Authority (PA) terkait jaminan keamanan bagi Israel. Ia juga menambahkan, “solusi dua negara merupakan langkah efektif untuk menghentikan tindak kekerasan di Timur Tengah, sekaligus mengakhiri konflik, penderitaan, dan krisis kelaparan yang melanda Gaza,” pada Senin, 11 Agustus 2025. 

Keputusan ini juga merupakan hasil diskusi antara pemerintah Australia dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, serta melibatkan kerja sama dengan sejumlah negara sekutu seperti Inggris, Prancis, Selandia Baru, dan Jepang. Albanese menyebut momen tersebut sebagai peluang penting bagi komunitas internasional untuk bersama-sama memperjuangkan perdamaian di wilayah yang telah lama mengalami konflik.

Sejak tahun 2007, PA tidak lagi menguasai jalur Gaza setelah wilayah tersebut dikuasai oleh Hamas. PBB juga menganggap Tepi Barat dan jalur Gaza sebagai wilayah yang berada di bawah pendudukan Israel dan dianggap sebagai satu entitas politik. Status Palestina di PBB mengalami peningkatan pada November 2012, ketika diakui sebagai negara pengamat non-anggota. Saat ini, 147 dari 193 anggota PBB telah mengakui Palestina secara resmi.

Langkah Australia mendapat dukungan dari sebagian besar masyarakatnya. Hal ini terlihat dari demonstrasi besar di Sydney sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina. Namun, pengakuan ini juga menuai kritik keras, terutama dari Israel dan Amerika Serikat.  Pemerintah Israel menilai pengakuan terhadap Palestina sebagai bentuk penghargaan terhadap terorisme, sementara Wakil Presiden AS, JD Vance, menegaskan penolakannya pada langkah tersebut karena menilai pemerintahan Palestina yang belum efektif. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam negara-negara yang berencana mengakui Palestina. Menurutnya, keputusan yang diambil sangat mengecewakan dan  memalukan. Ia memperingatkan bahwa jika Australia mengalami serangan besar di kota-kota seperti Melbourne atau Sydney, negara itu akan merespons dengan cara yang sama seperti Israel saat ini. 

Tekanan dari komunitas internasional terhadap Israel juga terus menguat. Beberapa negara Eropa, seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, telah lebih dulu mengakui secara resmi keberadaan Palestina dengan harapan dapat memicu tercapainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Di sisi lain, Israel menuai kritik tajam atas rencananya untuk mengambil alih sepenuhnya Gaza, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut langkah tersebut sebagai “jalan paling efektif” untuk mengakhiri konflik.

Dengan situasi tersebut, Sidang Umum PBB yang akan digelar pada September mendatang diprediksi menjadi salah satu momen paling penting tahun ini, karena berpotensi besar untuk memengaruhi arah penyelesaian konflik di Timur Tengah. 

Penulis: Kayla Layalia, 12 Agustus 2025

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam