Dunia Headline

Brazil Desak Solusi Diplomatik di Tengah Ketegangan AS–Venezuela

Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva secara terbuka menyampaikan kegelisahan atas peningkatan eskalasi militer antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela di Laut Karibia. (Sumber: AFP/Evaristo)

TERITORIAL.COM, JAKARTA — Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva secara terbuka menyampaikan kegelisahan mendalam atas peningkatan eskalasi militer antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela di Laut Karibia. 

Kehadiran kapal perang dan kapal induk AS yang signifikan di perairan tersebut memperbesar kemungkinan pecahnya konflik terbuka. 

Brazil, yang berbagi perbatasan dengan Venezuela, melihat situasi ini sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas regional dan keamanan nasionalnya. 

“Saya sangat prihatin dengan penempatan militer yang dilakukan Amerika Serikat di Laut Karibia,” tegas Presiden Lula.

Brazil Desak Solusi Diplomatik

Oleh karena itu, Brazil segera mengambil peran sebagai mediator regional. Dalam sebuah konferensi pers di sela KTT G20, Presiden Lula menekankan perlunya aksi cepat untuk mencegah krisis memburuk. 

Bahkan, ia merencanakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump untuk mendesak solusi damai. 

“Ini sangat mengkhawatirkan saya, dan saya berniat membahas ini dengan Presiden [Donald] Trump karena hal ini membuat saya cemas. Penting bagi kita untuk mencari solusi sebelum konflik lebih parah dimulai,” tambah Lula. 

Tujuan utama Brazil adalah memastikan dialog menjadi jalan keluar, sehingga kawasan Amerika Latin terhindar dari intervensi militer eksternal dan dampak buruk dari perang.

Tuduhan Narkotika Menjadi Sumber Ketegangan

Sementara itu, akar ketegangan antara AS dan Venezuela tetap berpusat pada tuduhan keras yang dilayangkan Washington. 

AS menuduh Presiden Venezuela Nicolás Maduro terlibat dalam jaringan narkoba internasional, bahkan menetapkannya sebagai anggota organisasi teroris asing. 

Sebagai respons, AS meluncurkan operasi militer dan mengerahkan sekitar 15.000 personel ke Karibia, sekaligus menargetkan kapal-kapal yang dituduh terkait narkotika.

Caracas Siap Membela Diri

Di sisi lain, Venezuela menolak keras semua tuduhan AS dan kehadiran militer asing. Menteri Pertahanan Vladimir Padrino López mengecam manuver AS, menyebutnya sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan dan stabilitas regional.

“Kami sangat menolak manuver, latihan, dan pengerahan di wilayah kepentingan langsung kami.”

“Cukup dengan ancaman, kebohongan, fitnah, dan pemaksaan kekuatan, semuanya demi mempertahankan hegemoni regional,” tambahnya. 

Akibatnya, militer Venezuela meningkatkan kesiagaan penuh, menegaskan kembali tekad mereka untuk membela diri dari segala bentuk pemaksaan kekuatan atau agresi eksternal.

kaylalayalia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam