Dunia

Demi Jaga Hubungan dengan AS, Jepang Tunda Pengakuan Palestina

PM Jepang Shigeru Ishiba

TERITORIAL.COM,JAKARTA – Pemerintah Jepang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui negara Palestina untuk saat ini. Keputusan ini disampaikan menjelang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan diselenggarakan dalam beberapa hari mendatang di New York.

Isu pengakuan atas negara Palestina kembali muncul di panggung internasional. Beberapa negara, terutama anggota G7 seperti Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia, telah menyatakan niatnya untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dalam Sidang Umum PBB mendatang. Jepang, sebaliknya, justru memilih bersikap hati-hati.

Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, menyatakan bahwa Jepang tengah melakukan “penilaian komprehensif tentang waktu dan bentuk yang tepat” dalam isu pengakuan kedaulatan Palestina.

Juru Bicara Pemerintah, Yoshimasa Hayashi, juga memberikan keterangan bahwa mereka memiliki “rasa krisis yang dalam” terhadap kekerasan Israel di Gaza dan memperingatkan bahwa fondasi solusi dua negara bisa saja runtuh jika kondisi memburuk.

Beberapa alasan penundaan pengakuan dilansir dari berbagai sumber terpercaya mengatakan:

  • Jepang ingin menjaga kedekatan strategisnya dengan AS, yang hingga saat ini belum mendukung pengakuan unilateral negara Palestina.
  • Pemerintah Jepang khawatir bahwa pengakuan saat ini dapat menyebabkan reaksi keras dari Israel atau memperburuk kondisi diplomatik yang sudah kompleks.
  • Jepang mengatakan bahwa pengakuan negara adalah isu yang sensitif, memerlukan perhitungan mengenai “waktu” dan “cara / bentuk” yang paling efektif dan tidak memicu konflik yang lebih besar.

Meski demikian, Jepang tetap mendukung secara prinsip solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel–Palestina. Dalam Sidang Majelis Umum PBB pada pekan lalu, Tokyo bahkan termasuk di antara 142 negara yang menyetujui deklarasi yang menyerukan langkah nyata, terikat waktu, dan tidak dapat dibatalkan menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Namun demikian, Jepang juga dilaporkan tidak akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi yang digagas Prancis dan Arab Saudi tentang solusi dua negara pada 22 September mendatang di sela Sidang Umum PBB. Sikap ini dinilai untuk menjaga keseimbangan diplomasi Tokyo, terutama agar tidak merusak hubungannya dengan Amerika Serikat, yang masih menolak pengakuan sepihak negara Palestina. Washington bahkan telah menyampaikan desakan melalui berbagai saluran agar Jepang tidak terburu-buru mengakui Palestina.

Prancis beberapa kali mendesak Tokyo untuk segera mengakui Palestina, sedangkan perwakilan Palestina di Jepang mengungkapkan rasa kecewa atas posisi ini.

Sejumlah anggota parlemen Jepang juga menyerukan agar pemerintah mengakui Palestina lebih cepat, namun sejauh ini hanya mendapat jawaban bahwa proses masih dalam tahap evaluasi.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam