TERITORIAL.COM, JAKARTA – Filipina resmi mengambil alih keketuaan ASEAN tahun 2026 setelah Malaysia menyerahkan palu kepemimpinan pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Selasa (28/10).
Momen tersebut menandai dimulainya masa kepemimpinan baru di kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat semangat persatuan antarnegara anggota dalam menghadapi tantangan global.
Anwar Ibrahim Serahkan Palu Kepada Marcos Jr.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim secara langsung menyerahkan palu simbolis kepada Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. dalam upacara resmi yang dihadiri seluruh pemimpin ASEAN.
“Sebuah kebanggaan bagi saya untuk menyelenggarakan upacara penyerahan kepemimpinan ASEAN kepada Filipina,” kata Anwar Ibrahim.
Dalam sambutannya, Anwar juga menegaskan bahwa keberanian dan kerja sama antarnegara menjadi kunci untuk mencapai perdamaian dan keadilan di kawasan.
“Tujuan besar tidak akan berarti tanpa dukungan dan tindakan nyata dari seluruh anggota,” kata Anwar.
Ia menambahkan bahwa Malaysia akan terus mendukung Filipina selama masa kepemimpinannya dan berharap ASEAN tetap solid dalam menjaga stabilitas regional.
Filipina Siap Jalankan Peran Baru
Presiden Marcos Jr. menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada negaranya.
Ia menegaskan bahwa Filipina siap memimpin ASEAN dan membawa organisasi tersebut berlayar menuju masa depan yang lebih kuat dan inklusif.
“Filipina akan terus memperkuat fondasi perdamaian dan keamanan, memperluas jalur kemakmuran, serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Marcos.
Filipina diperkirakan akan memprioritaskan sejumlah isu strategis selama masa kepemimpinannya, termasuk keamanan maritim, ketahanan iklim, ekonomi digital, serta integrasi Timor Leste sebagai anggota baru ASEAN.
Marcos juga menegaskan bahwa Filipina siap memfasilitasi partisipasi aktif Timor Leste dalam kegiatan ASEAN.
Langkah ini menunjukkan arah kepemimpinan yang terbuka dan kolaboratif. Negara-negara anggota, termasuk Indonesia, berpotensi memperkuat kerja sama dengan Filipina dalam bidang maritim, penanggulangan bencana, dan konektivitas kawasan.
Tantangan dan Harapan untuk ASEAN
Sebagai ketua baru, Filipina akan memimpin serangkaian pertemuan tingkat tinggi dan menyusun agenda kebijakan utama ASEAN.
Kepemimpinan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas kawasan di tengah berbagai tantangan global seperti ketegangan geopolitik di Laut China Selatan, pemulihan ekonomi pascapandemi, dan transisi menuju energi bersih.
Filipina menghadapi tanggung jawab besar untuk memastikan ASEAN tetap relevan dan berdaya saing di tengah perubahan dunia yang cepat.
Serah terima simbolis antara Malaysia dan Filipina bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi simbol komitmen bersama negara-negara Asia Tenggara untuk melangkah maju menuju masa depan yang lebih damai dan sejahtera.

