TERITORIAL.COM, JAKARTA – Amerika Serikat berencana mengirim tiga kapal selam nuklir kelas Virginia ke Australia dalam 15 tahun ke depan sebagai bagian dari kerja sama pertahanan trilateral AUKUS (Australia, United Kingdom, and United States).
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Pertahanan AS, Sean Parnell, setelah pihaknya menuntaskan peninjauan terhadap perjanjian tersebut selama lima bulan.
Parnell mengatakan kesepakatan AUKUS tetap sejalan dengan kebijakan Presiden Donald Trump yang mengusung kampanye American First.
“Sesuai arahan Presiden Trump bahwa AUKUS harus bergerak dengan kecepatan penuh, tinjauan ini mengidentifikasi peluang untuk menempatkan AUKUS pada posisi sekuat mungkin,” ujar Parnell, Kamis (4/12), dikutip dari AFP.
Di Kongres, anggota fraksi Demokrat Joe Courtney menyebut selesainya tinjauan tersebut sesuai dengan prioritas nasional AS. Courtney dikenal sebagai pendukung kuat AUKUS dan mewakili distrik Connecticut, lokasi fasilitas manufaktur kapal selam utama Amerika Serikat.
Dari pihak Australia, Menteri Industri Pertahanan Pat Conroy menyambut baik hasil tinjauan yang dilakukan Washington. Ia menegaskan pemerintah Australia akan meninjau secara menyeluruh temuan dan rekomendasi yang diajukan untuk meningkatkan efektivitas AUKUS.
“Kami akan terlibat secara konstruktif dengan temuan itu dan melihat bagaimana AUKUS dapat ditingkatkan lebih jauh,” kata Conroy.
Terkait publikasi dokumen hasil peninjauan, Conroy menegaskan hal tersebut menjadi keputusan pemerintah AS. “Saat ini kami sedang meninjaunya. Selama dua tahun terakhir kami juga sudah terbuka mengenai area yang perlu ditingkatkan dalam penyampaian dan kinerja AUKUS,” ujarnya.
AUKUS dibentuk untuk memperkuat kemampuan pertahanan kawasan, termasuk dengan mempersenjatai Australia menggunakan armada kapal selam canggih buatan AS. Selain itu, pakta ini juga mencakup kerja sama pengembangan sejumlah teknologi militer.
Kapal selam bertenaga nuklir menjadi elemen utama strategi Australia untuk meningkatkan kemampuan serangan di kawasan Pasifik, terutama menghadapi meningkatnya pengaruh dan ancaman dari China.
Kesepakatan AUKUS diperkirakan menghabiskan anggaran Australia hingga 235 miliar dolar AS dalam 30 tahun dan mencakup pembangunan fasilitas produksi kapal selam di masa mendatang.

