Dunia

Kanada—India Lanjutkan Perundingan Dagang, Hubungan Diplomatik Membaik

Perdana Menteri India, Narendra Modi, berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, saat KTT Pemimpin G7 di Kananaskis, Alberta, Kanada (17/06/2025). (Sumber: REUTERS/Amber Bracken)

TERITORIAL.COM, JAKARTA — Kanada dan India sepakat memulai kembali perundingan untuk pakta dagang baru, yang mengakhiri jeda diskusi selama dua tahun yang dipicu oleh perselisihan diplomatik. Hal ini disampaikan oleh pemerintah India pada hari Minggu. 

Keputusan ini berhasil dicapai setelah Perdana Menteri Kanada Mark Carney bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk diskusi bilateral di sela-sela KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.

Target CEPA Gandakan Dagang Hingga $50 Miliar

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk meluncurkan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). 

“Para pemimpin sepakat untuk memulai negosiasi mengenai CEPA dengan tujuan menggandakan perdagangan bilateral menjadi 50 miliar USD pada tahun 2030,” demikian pernyataan dari Kantor Perdana Menteri India.

Perdana Menteri Carney melalui unggahan di X, menegaskan kembali target tersebut. Ia juga menyatakan bahwa kesepakatan ini berpotensi melipatgandakan perdagangan menjadi lebih dari C70 miliar. 

“Perdana Menteri @narendramodi dan saya bertemu di KTT G20 hari ini, dan meluncurkan negosiasi untuk kesepakatan dagang yang dapat melipatgandakan perdagangan kami menjadi lebih dari $70 miliar (C),” kata Carney dalam unggahan di X. 

Perdana menteri Carney melihat India sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia, yang dapat membuka peluang besar bagi pekerja dan bisnis Kanada.

Hubungan Diplomatik yang Membaik

Dimulainya kembali perundingan ini menandakan mencairnya hubungan diplomatik Ottawa dan New Delhi.

Negosiasi sebelumnya terhenti pada tahun 2023 setelah hubungan memburuk, akibat tuduhan Kanada terkait pemerintah India terlibat dalam pembunuhan seorang separatis Sikh Kanada di wilayahnya.

Langkah ini juga sejalan dengan agenda Carney untuk mendiversifikasi pasar Kanada dan mengurangi ketergantungan pada AS, mitra dagang terbesarnya. Carney berjanji menggandakan ekspor non-AS Kanada dalam dekade mendatang.

Selain masalah perdagangan, kedua pemimpin juga menegaskan kembali komitmen kerja sama nuklir sipil jangka panjang, termasuk pembahasan mengenai pengaturan pasokan uranium.

Potensi Perdagangan dan Landasan Hukum 

Meskipun perselisihan diplomatik terjadi, perdagangan barang dan jasa dua arah terus tumbuh, mencapai sekitar C$31 miliar pada tahun 2024 (mayoritas menguntungkan Kanada). 

Namun, para ahli menilai nilai ini masih relatif kecil dibandingkan ukuran ekonomi India. 

Pertemuan yang lebih hangat di KTT G7 pada Juni lalu memang membantu menyiapkan tempat untuk kemajuan besar ini.

Sebelum pertemuan, Carney secara tegas juga menggarisbawahi bahwa ia mempercayai India sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan, meskipun ia mengakui potensi “sumber gesekan.” Dalam memaksimalkan potensi ini, Carney akan memajukan hubungan komersial. 

“Apa yang ingin kami lakukan adalah meletakkan (hubungan komersial) itu pada landasan yang kokoh melalui potensi perjanjian dagang antara kedua negara, yang memberikan perlindungan bagi bisnis kami, perlindungan bagi bisnis India, seperangkat aturan yang jelas, mekanisme penyelesaian sengketa, dan lainnya,” jelas Carney, menekankan pentingnya kerangka hukum yang jelas untuk membangun peluang dagang di masa depan.

kaylalayalia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam