TERITORIAL.COM, JAKARTA – Kemenangan tiga tokoh demokrat di negara bagian strategis, New York, Virginia, dan New Jersey pada Selasa (4/11/2025), menandai adanya kebangkitan politik yang berpotensi membatasi kebijakan luar negeri Donald Trump yang sebelumnya bersifat unilateral dan transaksional.
Di New York City, Zohran Mamdani, politisi muda 34 tahun dari kubu sosialis Demokrat, memenangkan kursi wali kota sebagai wali kota Muslim pertama di kota terbesar AS usai mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo.
Ia mendorong agenda progresif, termasuk kenaikan pajak bagi perusahaan besar dan orang kaya untuk mendanai program sosial seperti pembekuan sewa, penitipan anak gratis, dan transportasi umum tanpa biaya.
Kemenangan Mamdani juga mencerminkan munculnya generasi baru pemimpin yang dapat memengaruhi kebijakan domestik dan internasional.
Kemenangan Demokrat Moderat di Virginia dan New Jersey
Di Virginia dan New Jersey, Abigail Spanberger dan Mikie Sherrill berhasil memenangkan kursi gubernur dengan selisih suara meyakinkan.
Keduanya memanfaatkan kekecewaan publik terhadap kebijakan kontroversial Trump, seperti deportasi massal dan tarif impor tinggi.
Dalam pidatonya, Spanberger menekankan pragmatisme dan kestabilan, menunjukkan dorongan untuk kembali ke politik yang lebih terstruktur dan diplomatis.
Hubungan Luar Negeri AS yang Terdampak
Para analis Hubungan Internasional menilai kemenangan Demokrat memberi sinyal kemungkinan pergeseran kebijakan luar negeri AS.
Pendekatan unilateral Trump, yang menekankan prinsip “America First,” berpotensi diganti dengan strategi multilateral yang lebih kooperatif.
AS juga memiliki kemungkinan untuk memperkuat kerja sama dengan NATO, Jepang, dan Korea Selatan serta menormalkan hubungan dengan mitra dagang dan sekutu lama.
Dampak Internasional dari Kemenangan Demokrat
Negara-negara rival seperti China, Rusia, dan Iran juga akan menghadapi perubahan strategi diplomatik AS.
Demokrat cenderung mendorong kompetisi strategis terhadap China melalui diplomasi ekonomi dan kerja sama iklim, berbeda dengan pendekatan konfrontatif Trump yang menekankan tarif dan perang dagang.
Selain itu, kemenangan demokrat juga memiliki kemungkinan untuk menekan Rusia melalui diplomasi dan sanksi yang lebih terukur, sejalan dengan fokus partai pada isu demokrasi, pemilu bebas, dan hak asasi manusia.
Sementara itu, Iran berpeluang membuka kembali jalur diplomasi, mirip dengan perjanjian nuklir JCPOA pada era Obama.
Kemenangan Mamdani, Spanberger, dan Sherrill juga mengirimkan pesan simbolik, dengan Mamdani memperkuat soft power AS sekaligus menampilkan wajah Amerika yang inklusif dan pluralis.
Sementara kemenangan Spanberger dan Sherrill mencerminkan preferensi publik pada kestabilan politik dan pendekatan pragmatis, yang dapat memengaruhi kebijakan diplomatik Washington.
Momentum kemenangan Demokrat berdampak domestik dan internasional, di mana Demokrat dapat mendorong Gedung Putih kembali ke diplomasi berbasis kerja sama, multilateralisme, dan norma internasional.

