Dunia

Kirim Surat ke Presiden Israel, Trump Desak Pemberian Grasi kepada Netanyahu

Donald Trump (kiri) dan Benjamin Netanyahu (kanan). (Sumber: REUTERS/RonenZvulun)

TERITORIAL.COM, JAKARTA — Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengirim surat kepada Presiden Israel Isaac Herzog untuk meminta agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diberi pengampunan atas kasus korupsi yang menjeratnya. 

Dalam suratnya, Trump menegaskan bahwa dirinya menghormati independensi sistem peradilan Israel. Namun, ia menilai kasus hukum yang dihadapi Netanyahu bukanlah murni proses keadilan, melainkan bentuk penuntutan politik yang tidak berdasar.

“Saya percaya bahwa kasus terhadap Bibi, yang telah berjuang bersama saya selama bertahun-tahun, termasuk melawan musuh besar Israel, Iran, adalah penuntutan politik yang tidak beralasan,” tulis Trump dalam surat yang dibagikan oleh kantor Herzog.

Kantor Herzog Tegaskan Prosedur Hukum Berlaku

Menanggapi surat tersebut, kantor Presiden Herzog menegaskan bahwa setiap pengajuan grasi harus melalui prosedur hukum yang berlaku. 

Meskipun jabatan presiden Israel bersifat seremonial, Herzog tetap memiliki wewenang untuk memberikan grasi kepada terpidana dalam kondisi tertentu. 

Namun demikian, hingga kini kasus Netanyahu masih dalam proses persidangan dan belum memperoleh keputusan akhir.

Ucapan Terima Kasih Netanyahu kepada Trump

Sementara itu, Netanyahu menanggapi dukungan Trump melalui unggahan di platform X pada Rabu malam. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan kuat yang diberikan oleh mantan Presiden AS tersebut.

 “Terima kasih, Presiden Trump, atas dukungan luar biasa Anda. Seperti biasa, Anda berbicara dengan jelas dan jujur apa adanya,” tulis Netanyahu. 

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dirinya menantikan kelanjutan kemitraan dengan Trump untuk memperkuat keamanan serta memperluas perdamaian di kawasan.

Latar Belakang Kasus

Permintaan Trump bukan yang pertama karena pada kunjungannya ke Israel pada Oktober lalu ia juga secara terbuka meminta Herzog dalam pidatonya di parlemen Yerusalem untuk mempertimbangkan pengampunan bagi Netanyahu.

Permintaan itu menunjukkan konsistensi sikap Trump dalam mendukung sekutunya di Timur Tengah tersebut.

Netanyahu sendiri didakwa pada 2019 dalam tiga kasus korupsi, termasuk tuduhan menerima hampir 700.000 shekel atau sekitar 211.000 dolar AS dalam bentuk hadiah dari pengusaha. 

Persidangan dimulai pada 2020 dan Netanyahu tetap bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah. Ia bahkan menyebut proses hukum itu sebagai “perburuan penyihir” dari kelompok sayap kiri yang bertujuan menjatuhkan pemimpin sayap kanan terpilih secara demokratis.

Hingga kini, Presiden Herzog belum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai isi surat tersebut. Sementara itu, proses hukum terhadap Netanyahu diperkirakan masih akan berjalan lama sebelum pengadilan mengeluarkan putusan final.

kaylalayalia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam