Washington D.c., Teritorial.com – Menyambut baik kemenangan Presiden Rusia Vladmir Putin untuk kembali memimpin negara Beruang kutub tersebut selama enam tahun ke depan. Melihat hal tersebut Amerika Serikat (AS) siap untuk bekerja sama dengan Rusia terutama membahas fenomena perlombaan senjata yang terjadi.
Dunia sedang berada di tengah kecemasan yang cukup tinggi dimana khususnya Asia-Pasifik sendiri masih dalam kondisi yang cukup berbahaya. “Kami selalu bersedia bekerja sama dengan Rusia jika memungkinkan,” kata Mattis kepada wartawan di Pentagon saat ditanya apakah ia mengharapkan perbaikan dalam hubungan setelah Putin terpilih kembali.
Terkait kerenggangan hubungan diplomatik kedua negara dalam beberapa tahun belakangan ini, Menteri Pertahanan AS itu menyatakan penyesalannya karena telah menjadikan Rusia sebagai pesaing strategis AS. “Ini terus berlanjut. Jadi kami terbuka untuk kerja sama. Pada saat yang sama, kami akan membela institusi demokrasi kami dan mitra NATO,” kata Mattis seperti disitir dari Sputnik, Rabu (21/3/2018).
Kembalinya Putin memimpin Rusia diharapkan mampu membentuk kembali tahapan dalam membangun kerja sama strategis AS dan Rusia. Dalam hal persenjataan tentunya kedua negara ini memiliki daya saing yang cukup tinggi, dimana ke duanya merupakan negara produsen alutsista terbesar di dunia.
“Sangat mengkhawatirkan karena semua negara merasakan dilema keamanan yang berbeda-beda. tren peningkatan alutsista terus berlajut, tiap tahunnya impor senjata menjadi semakin tidak terkendali. Menjadi khawatir tentuya jika tidak disikapi secara mendasar. Rusia masih menjadi kekuatan besar dunia,” ujar Purnawirawan Jenderal tersebut.
Dengan terjalinnya hubungan baik antara AS-Rusia diharapkan menjadi awal momentum bagi peradaban dunia kembali. Sejumlah negara dikawasan terus berada pada kondisi keamanan yang tidak menentu. setiap saat konflik antar negara bisa terjadi dimanapun. (SON)
