Dunia

Menlu AS Diminta Kirim Pasukan Desak Taliban Menyerah

Dok Reuters

Kabul, Teritorial.Com – Menindaklanjuti situasi politik yang kian memanas, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo dilaporkan melakukan kunjungan mendadak ke Afghanistan. Ini adalah kunjungan perdana Pompeo ke Afghanistan dalam kapasitasnya sebagai Menlu AS.

Dilansir dari The reuters, berbicara saat melakukan konferensi pers dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, Pompeo mendesak Taliban untuk segera menerima ajakan pembicaraan damai yang disampaikan oleh Kabul. Menurutnya, Taliban hanya memiliki dua pilihan: menerima pembicaraan damai atau hancur.

“Strategi yang diumumkan tahun lalu oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengirim lebih banyak pasukan untuk meningkatkan tekanan terhadap Taliban dan mendorong mereka menuju perundingan, mengirim pesan kepada Taliban bahwa mereka tidak dapat menunggu kami keluar,” ucap Pompeo Senin (9/7/2018).

Pompeo kemudian mengulangi tawaran AS untuk mengambil bagian secara langsung dalam pembicaraan dengan Taliban. Dia mengatakan, proses perdamaian akan dipimpin Afghanistan, tetapi menambahkan bahwa AS akan siap untuk berpartisipasi guna membantu menyelesaikan perbedaan.

Tidak ingin terlalu bertele-tele dalam bernegosiasi dengan kelompok teroris, Mantan bos CIA itu menambahkan, dukungan dari negara-negara tetangga juga diperlukan. “Kami telah melihat tanda-tanda baik dari banyak mitra regional,” katanya.

Semetara itu, pada giliranya Ghani, yang awal tahun ini menawarkan pembicaraan damai tanpa prasyarat kepada Taliban, mengatakan, diperlukan tindakan yang sangat hati-hati untuk menyelesaikan masalah yang ada. Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Taliban menurutnya harus segera disudahi.

Pihak AS sendiri sepakat untuk tidak lagi memberikan ruang gerak bagi para kelompok-kelompok teror tersebut. Sebagaimana kampanye perang global melawan terorisme, Mike hanya ada dua pilihan bagi Taliban uundur kemudian menyerah atau mati.

Dengan alasan kemanusiaan Ashraf Ghani akan melakukan apapun cara dan upaya untuk meredam segala bentuk kemungkinan terulangnya konflik bahkan sipil hingga menyebabkan krisis berkepanjangan. “Jika kita berpikir hanya dalam satu hari, krisis 40 tahun dapat diakhiri, kita menjadi tidak realistis,” ucap pemimpin Afghanistan tersebut. (SON)

Sony Iriawan

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam