Dunia

T50 Summit Jakarta 2025, Indonesia Kuasai 40 Persen Pasar Alat Berat ASEAN

KTT 50 Summit di Jakarta.

TERITORIAL.COM,JAKARTA – Forum T50 Summit Asian Forum 2025 resmi digelar Rabu (17/09/2025) di Hotel Shangri-La, Jakarta. Diselenggarakan oleh CCR Media Group bekerja sama dengan asosiasi dari Tiongkok, AS, Korea Selatan, dan Jepang, acara ini menarik perhatian pelaku industri alat berat dan pertambangan dari seluruh Asia dan dunia.

Acara ini menjadi bagian dari T50 Summit of the World Construction Mining Industry, yang pertama kali diadakan di Beijing pada 2011. Saat itu, lebih dari 800 peserta hadir, dan sejak saat itu T50 menjadi satu acara yang paling diperhitungkan di sektor konstruksi dan pertambangan global.

Dalam forum tersebut, Sekretaris Jenderal T50 Summit sekaligus Wakil Presiden CCR Media Group, Zack Chang, mengumumkan peluncuran berbagai peringkat baru yang dinanti pelaku industri. Di antaranya 50 Produsen Mesin Pertambangan Teratas Dunia 2025, 50 Perusahaan Alat Angkat Teratas Asia 2025, dan 50 Perusahaan Usaha Peralatan Teratas Asia 2025. Daftar ini merekam pergerakan pasar dan menjadi indikator ukur bagi pemain industri.

Daftar 50 Perusahaan Alat Angkat Teratas Asia 2025 mencakup perusahaan dari 14 negara. Tiongkok mendominasi dengan tujuh perusahaan, disusul India lima perusahaan, Indonesia tiga, dan Jepang 10.

Sementara itu Kuwait tercatat dua perusahaan, Arab Saudi empat, Singapura tujuh, Turki empat, dan Uni Emirat Arab tiga. Sisanya masing-masing satu perusahaan berasal dari Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.

Adapun Peringkat 50 Produsen Mesin Pertambangan Terbesar Dunia 2025 disebut sebagai salah satu yang paling berpengaruh. Total pendapatan industri ini pada 2024 mencapai USD 76,655 miliar, turun sekitar empat persen dibanding tahun sebelumnya.

Perusahaan-perusahaan yang masuk daftar berasal dari 15 negara, dengan komposisi 11 perusahaan dari Amerika Serikat, empat dari Jepang, 13 dari Tiongkok, tiga dari Swedia, dua dari Finlandia, tujuh dari Jerman, dua dari Inggris, serta masing-masing satu perusahaan dari Australia, Belarus, Belgia, Kanada, Denmark, Polandia, dan Afrika Selatan.

Selain daftar peringkat, Chang juga mengumumkan lima produk terbaik penerima gelar Asia Product of the Year 2025.

“Kelima produk ini dipuji karena kepemimpinan pangsa pasar, keunggulan dalam inovasi, keberlanjutan, dan nilai bagi pelanggan,” ujar Chang.

Kelima pemenang tersebut adalah XCMG XCA120G7-1H All Terrain Crane, Potain MCT2205 Tower Crane, SANY SY1250H Mining Excavator, LGMG RTH 100 Hybrid Mining Truck, dan Genie S-85 XC E Telescopic Boom Lift.

Indonesia Pegang 40 Persen Pasar Alat Berat ASEAN

Regional Chairman Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (PERTAABI) Deni Rafli menegaskan posisi strategis Indonesia di kawasan. Menurutnya, Indonesia menguasai sekitar 40 persen pangsa pasar alat berat di ASEAN. Angka ini mencerminkan kekuatan industri nasional di tengah kompetisi regional.

“Indonesia sendiri adalah sekitar 40 persen dari ASEAN market share,” ujar Deni.

Data yang ia paparkan menunjukkan, nilai pasar konstruksi nasional pada 2020 sempat mencapai USD 25 miliar, namun turun menjadi USD 19,96 miliar pada 2024.

Meski demikian, sektor pertambangan masih terus tumbuh dengan nilai mencapai USD 141 miliar dan diproyeksikan menembus USD 200 miliar dalam lima tahun ke depan.

Komoditas seperti batu bara dan nikel tetap menjadi penggerak utama, sementara sektor agro dan kehutanan membuka peluang baru yang signifikan.

Peluang Besar dari Papua hingga Proyek Food Estate

Deni juga menyoroti peluang besar di wilayah timur Indonesia. Di Papua, kebutuhan alat berat diperkirakan mencapai sekitar 2.000 unit, namun baru sekitar 200 unit yang terkirim. Kondisi ini menunjukkan ruang investasi yang luas, baik bagi produsen maupun penyedia jasa logistik.

Proyek ketahanan pangan atau food estate yang dicanangkan pemerintah pun disebut akan menjadi pendorong tambahan. Target pembukaan lahan seluas 2 juta hektare diperkirakan akan menyerap ribuan unit alat berat baru.

“Kalau 1.000 hektare saja butuh 100 unit, bisa dihitung sendiri berapa besar peluangnya,” ujar Deni.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam