TERITORIAL.COM, JAKARTA – Polisi Australia sedang melakukan operasi besar-besaran untuk mengejar tersangka penembakan polisi di sebuah pedesaan di kawasan Victoria.
Kejadian ini terjadi pada Selasa pagi (26/8/2025), saat sepuluh anggota polisi hendak melaksanakan surat perintah penggeledahan terkait dugaan pelecehan seksual di sebuah properti kawasan Porepunkah, 300 km timur laut Melbourne.
Polisi telah mengerahkan personel, termasuk unit khusus, helikopter, dan kendaraan lapis baja di sekitar area Porepunkah untuk mencari pelaku.
Polisi juga memerintahkan warga di sekitar Porepunkah untuk tetap di dalam rumah dan menghindari aktivitas di luar hingga situasi kembali kondusif.
“Kejadian ini masih dalam penyidikan dan masih berlangsung,” ujar Kepolisian Victoria.
Identitas dan Korban Penembakan
Komisaris Utama Kepolisian Victoria, Mike Bush, menyebut kedua polisi sebagai seorang detektif berusia 59 tahun dan seorang senior konstabel berusia 35 tahun.
Ia menegaskan bahwa kedua identitas polisi tidak akan dipublikasikan sampai pihak keluarga diberi tahu.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa polisi yang terluka dalam insiden tersebut sudah menjalani operasi.
Pencarian Tersangka Dezi Freeman
Setelah satu hari melakukan penyidikan, polisi mengumumkan identitas tersangka sebagai warga lokal berusia 56 tahun, Dezi Freeman, yang hingga kini berstatus buron.
Freeman diketahui sebagai seorang penganut ideologi sovereign citizen, kelompok yang menolak perintah dan hukum.
Bahkan, ia memiliki catatan pengadilan karena berusaha menangkap seorang hakim dan seringkali menyebut polisi sebagai teroris.
“Pelaku penembakan diduga sudah meninggalkan lokasi dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Pencarian masih terus dilakukan dan fokus pada daerah semak belukar sekitar rumahnya,” tambahnya.
Mike juga menanggapi terkait laporan media lokal mengenai Mr. Freeman menyandera keluarganya. Namun, Kepolisian Victoria menegaskan bahwa istri dan anak-anaknya dalam kondisi aman.
“Dia lebih paham daerah ini dibanding kami. Itulah sebabnya kami melibatkan semua pakar serta warga lokal,” kata Komisaris Utama itu.
Pihak berwenang juga menduga Freeman membawa sejumlah senjata api, termasuk kemungkinan senjata api yang direbut dari korban.
“Kami menghadapi seorang pelaku pembunuhan terhadap aparat yang sedang bertugas,” ungkap Mike Bush.
Respons Perdana Menteri
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, juga mengaitkan insiden ini pada serangan terhadap polisi di Queensland pada tahun 2022.
“Kita telah melihat insiden ini, saat hilangnya nyawa secara tragis di Queensland,” ujar Albanese dalam wawancara dengan ABC pada Selasa malam.
Ia juga menegaskan terkait ancaman ini yang perlu diwaspadai.
Insiden Porepunkah menegaskan risiko bagi aparat penegak hukum dan perlunya kewaspadaan terhadap ideologi sejenisnya.

