TERITORIAL.COM, JAKARTA – Negara termuda di Asia, Timor-Leste, akhirnya resmi menjadi anggota ke-11 dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada hari Minggu, 26 Oktober 2025. Pengumuman tersebut terjadi saat pembukaan KTT ASEAN ke-47 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, dan disambut tepuk tangan meriah saat bendera Timor-Leste dikibarkan bersama anggota lainnya.
Timor-Leste mengajukan keanggotaan ASEAN sejak tahun 2011, dan setelah proses panjang selama 14 tahun akhirnya tercapai pada 2025.
Sebagai negara dengan populasi sekitar 1,4 juta jiwa dan ekonomi sekitar USD 2 miliar, Timor-Leste tergolong negara terkecil dan termiskin di antara anggota ASEAN.
Keanggotaan ini bukan sekadar simbolik. Pemimpin Timor-Leste menyebutnya sebagai momen bersejarah dan awal baru yang membuka peluang bagi perdagangan, investasi, dan kerjasama regional.
Pada acara resmi di Kuala Lumpur, para pemimpin ASEAN menandatangani Deklarasi Penerimaan Timor-Leste ke ASEAN.
PM Timor-Leste Xanana Gusmao dalam sambutannya berkata, “Bagi rakyat Timor-Leste ini bukan sekadar mimpi yang terwujud, tetapi penegasan kuat atas perjalanan kami.”
Presiden Jose Ramos-Horta, peraih Nobel Perdamaian, juga menyebut bahwa keanggotaan ini telah lama menjadi visi negaranya.
“Kami menangis haru ketika momen itu disampaikan, ini momen yang telah lama kami tunggu,” ujar seorang jurnalis asal Timor-Leste.
Secara strategis, keanggotaan ini memperkuat posisi Timor-Leste dalam forum regional dan internasional, memberikan akses lebih luas ke jaringan diplomasi, kerjasama ekonomi, dan integrasi regional.
Sedangkan secara ekonomi, meskipun ekonomi Timor-Leste masih kecil dibanding ASEAN kolektif (sekitar USD 3,8 triliun) tetap ada harapan bahwa akses pasar, investasi, dan kerjasama regional dapat meningkatkan pertumbuhan.
Pemerintah Timor-Leste sendiri dan analis ASEAN mengakui bahwa kapasitas kelembagaan, administratif, dan infrastruktur masih perlu ditingkatkan agar keanggotaan ini benar-benar memberi manfaat.
Prioritas utama selanjutnya bagi Timor-Leste adalah memperkuat pembangunan dalam negeri, yakni meliputi memperbaiki kesejahteraan rakyat, mengurangi kemiskinan, menangani lapangan kerja pemuda, serta diversifikasi ekonomi dari ketergantungan migas.
Dalam kerangka ASEAN, Timor-Leste akan melibatkan diri dalam tiga pilar utama, yaitu komunitas keamanan-politik, komunitas ekonomi, dan komunitas sosial-budaya.
Anggota lain ASEAN menyatakan komitmen untuk membantu Timor-Leste dalam proses integrasi, baik melalui teknis dan bantuan kapasitas.

