Dunia

Ukraina Akui Rusia Tembus Dnipropetrovsk, Pertempuran Sengit Berlanjut

Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah gambar yang diklaim menunjukkan pasukan Rusia berada di dalam desa Zaporizke, namun Ukraina mengatakan masih menguasai wilayah tersebut.

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Militer Ukraina mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia berhasil menembus wilayah industri penting Dnipropetrovsk dan berupaya membangun posisi di sana.

Viktor Trehubov dari Komando Operasi Dnipro menyebut serangan ini sebagai yang terbesar di wilayah tersebut sejak invasi dimulai. Meski begitu, ia menegaskan bahwa laju pasukan Rusia berhasil dihentikan.

Sepanjang musim panas, Moskow mengklaim telah memasuki kawasan itu melalui jalur Donetsk. Pada awal Juni, pejabat Rusia menyebut operasi ofensif di Dnipropetrovsk sudah dimulai. Namun laporan terbaru menunjukkan penetrasi Rusia masih terbatas di perbatasan wilayah.

Menurut proyek pemetaan independen DeepState, Rusia sempat menduduki dua desa, Zaporizke dan Novohryhorivka. Namun, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina membantah klaim tersebut dan menegaskan kedua desa masih dalam kendali mereka, meski pertempuran sengit terus berlangsung.

Dnipropetrovsk, Pusat Industri Vital Ukraina

Wilayah Dnipropetrovsk, dengan populasi sebelum perang lebih dari tiga juta jiwa, dikenal sebagai pusat industri terbesar kedua Ukraina setelah Donbas (Donetsk dan Luhansk). Kota utamanya, Dnipro, sudah berkali-kali menjadi sasaran serangan udara Rusia, termasuk fasilitas energi yang juga berdampak pada wilayah tetangga Poltava.

Meski Rusia mengalami kerugian besar, pasukannya mencatat kemajuan kecil di Donetsk dalam beberapa minggu terakhir. Salah satu manuver mendadak berhasil menembus 10 kilometer di dekat Dobropillia, namun laju itu kembali terhenti.

Negosiasi Damai Masih Buntu

Perkembangan di medan tempur terjadi saat upaya diplomasi internasional menemui jalan buntu. Presiden AS Donald Trump sempat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, kemudian dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Washington. Trump mengaku tengah menyiapkan pertemuan antara keduanya, namun Moskow menyatakan agenda pertemuan belum ada.

Sumber diplomatik AS, Steve Witkoff, mengungkapkan komunikasi dengan Rusia tetap berlangsung setiap hari, sembari mempersiapkan pembicaraan dengan pihak Ukraina di New York pekan ini.

Sementara itu, Uni Eropa memperingatkan agar Ukraina tidak menyerahkan wilayah sebagai bagian dari kesepakatan damai. Kepala kebijakan luar negeri EU, Kaja Kallas, menilai hal itu hanyalah “jebakan” karena Rusia tidak pernah memberikan konsesi apa pun.

Jaminan Keamanan untuk Ukraina

Presiden Zelensky terus mendesak sekutu Barat agar memperkuat pembahasan mengenai jaminan keamanan pascaperang. Inggris menyatakan siap mengirim pasukan setelah konflik berhenti, sementara Kanselir Jerman Friedrich Merz menekankan bahwa jaminan keamanan diperlukan untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dalam jangka panjang.

“Zelensky telah menunjukkan kesiapan untuk duduk bersama Putin. Kini giliran Moskow membuktikan keseriusannya,” ujar Merz.

Aturan Baru Soal Mobilitas Warga

Di sisi lain, pemerintah Ukraina mengumumkan kelonggaran aturan perjalanan bagi pria berusia 18–22 tahun. Selama ini, laki-laki hingga usia 60 tahun membutuhkan izin khusus untuk bepergian ke luar negeri.

Perdana Menteri Yulia Svyrydenko menyatakan kebijakan baru ini berlaku juga bagi mereka yang sudah berada di luar negeri, sehingga bisa bebas kembali dan pergi lagi.

Kebijakan ini dianggap penting karena banyak keluarga Ukraina mengirim anak laki-laki ke luar negeri sebelum usia 18 tahun, untuk menghindari risiko wajib militer. Saat ini, usia minimum wajib militer ditetapkan 25 tahun setelah sempat diturunkan pada tahun lalu.

Diperkirakan sekitar 5,6 juta pria Ukraina kini tinggal di luar negeri.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam