TERITORIAL.COM,JAKARTA – Platform Discord yang selama ini dikenal sebagai aplikasi komunikasi untuk para gamer, kini menjadi bagian dari sejarah politik dunia. Generasi Z Nepal baru saja menciptakan terobosan dengan menggunakan platform ini untuk memilih perdana menteri baru negara mereka.
Setelah pekan penuh ketegangan politik dan demo berdarah, Nepal kembali mencatat sejarah baru, Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung, resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara dan juga menjadi sosok perempuan pertama yang menduduki jabatan tertinggi pemerintahan Nepal. Penunjukannya terjadi pada 12 September 2025, setelah mundurnya K.P. Sharma Oli akibat tekanan demonstran yang masif.
Akar Krisis: Protes, Pemblokiran Media Sosial, dan Korupsi
Krisis bermula ketika pemerintah memblokir sejumlah media sosial sebagai bagian dari regulasi baru yang dianggap kontroversial. Larangan itu memicu reaksi keras dari publik, terutama generasi muda atau Gen Z, yang melihat kebijakan tersebut sebagai pelanggaran kebebasan berpendapat.
Protes meluas ke banyak kota, terutama Kathmandu, dengan tuntutan perubahan tata kelola pemerintahan yang bersih dari korupsi, nepotisme, dan pelibatan politik yang transparan. Gerakan ini mendapat respon dari aparat keamanan yang keras termasuk penggunaan gas air mata, peluru karet, dan bahkan peluru hidup hingga memicu bentrokan serius.
Laporan resmi menyebutkan sedikitnya 72 orang tewas dalam kerusuhan selama dua hari, dengan ratusan lainnya luka-luka.
Penunjukan Sushila Karki
Setelah protes memuncak dan pemerintahan Oli lengser, Presiden Ram Chandra Paudel melakukan konsultasi dengan berbagai pihak, diantaranya pihak militer, kelompok masyarakat sipil, dan pemimpin protes Gen Z. Dari proses ini, nama Sushila Karki muncul sebagai kandidat paling dapat diterima secara luas.
Melalui polling yang diikuti lebih dari 7.700 peserta di Discord, Sushila Karki berhasil meraih 50 persen suara. Mantan Ketua Mahkamah Agung berusia 73 tahun ini dipilih karena rekam jejaknya yang bersih dan komitmen dalam memberantas korupsi.
Karki kemudian dilantik sebagai Perdana Menteri interim (sementara) pada Jumat malam, 12 September di kediaman Presiden dan pemilu umum dijadwalkan digelar pada 5 Maret 2026.
Meskipun polling Discord tidak memiliki kekuatan hukum menurut konstitusi Nepal, hasil tersebut memberikan legitimasi simbolis yang kuat bagi pengangkatan Sushila Karki. Secara resmi, Presiden Nepal dengan dukungan militer dan penasihat yang menunjuk Karki sebagai perdana menteri interim setelah parlemen dibubarkan.
Peristiwa ini disebut-sebut sebagai “revolusi internet-native” pertama di dunia, di mana platform digital berperan signifikan dalam proses politik suatu negara.
Karki sendiri dikutip mengatakan bahwa dirinya “tidak menginginkan” posisi itu secara pribadi, bahwa namanya diangkat tanpa persetujuannya sebagai bentuk aspirasi rakyat.
Janji & Langkah Awal Pemerintahan Sushila Karki
Sebagai PM interim, Karki menyampaikan beberapa langkah awal dan janji yang akan jadi prioritas dalam pidatonya, yakni:
- Menjadikan mereka yang tewas dalam protes sebagai martir, serta memberikan kompensasi sebesar 1 juta rupee Nepal kepada keluarga korban, dan memfasilitasi perawatan medis bagi yang terluka.
- Membebaskan pengangkutan jenazah dari Kathmandu ke distrik asal secara difasilitasi pemerintah.
- Menegaskan bahwa pemerintahan sementara ini bersifat transisi dan tidak akan bertahan lebih dari enam bulan, hingga parlemen baru terbentuk lewat pemilu.