Dunia Headline

Vietnam Evakuasi 28 Ribu Warga Akibat Topan Bualoi, Bandara Ditutup

Pemandangan PantaI Cua Lo yang rusak akibat terjangan Topan Bualoi di Provinsi Nghe An, Vietnam (29/09/2025). (dok Thai An/AFP)

TERITORIAL.COM,JAKARTA – Topan Bualoi (badai nomor 10) menghantam wilayah pesisir Vietnam pada akhir September 2025 dengan kekuatan angin yang mencapai 130–133 kilometer per jam, memaksa otoritas setempat untuk mengevakuasi lebih dari 28.500 penduduk dari wilayah-wilayah yang rawan terdampak.

Dari laporan-laporan terbaru, jumlah korban meninggal meningkat. Setidaknya delapan orang tewas dan 17 orang hilang, terutama para nelayan yang diduga tenggelam ketika kapal mereka terhantam ombak besar.

Di provinsi Ninh Binh, beberapa rumah roboh dan menewaskan enam orang; sementara di Hue dan Thanh Hoa, korban gugur akibat banjir atau pohon tumbang.

Evakuasi, Penutupan Bandara, dan Kondisi Terkini

Pemerintah Vietnam sebelumnya telah mengantisipasi kedatangan topan ini dengan mengevakuasi lebih dari 15.000 orang dari Ha Tinh alone, serta menutup empat bandara domestik di daerah pesisir untuk mencegah risiko kecelakaan.

Selain itu, topan ini juga merusak jaringan listrik dan mengganggu penerbangan, serta merusak sekitar 1.387 hektare sawah dan 245 rumah.

Pada tahap awal, pemerintah memperkirakan hujan lebat dan banjir bandang, serta longsor di daerah pegunungan, dengan curah hujan lokal bisa melebihi 400–500 mm di beberapa titik.

Tiga nelayan dilaporkan hilang setelah kapal mereka tenggelam di lepas pantai Provinsi Quang Tri. Semua kapal penangkap ikan yang masih berada di jalur topan telah diperintahkan untuk segera kembali ke pelabuhan demi keselamatan.

Tim penyelamat dan relawan telah dikerahkan ke daerah terpencil, dan pencarian tengah dilakukan terhadap nelayan yang hilang.

Sehari sebelum topan mendarat, Perdana Menteri Vietnam, Phạm Minh Chính, mengeluarkan instruksi agar seluruh instansi bersiaga penuh. Ia meminta agar evakuasi penduduk, pengamanan kapal, penguatan bendungan, hingga kesiapan sistem listrik dan komunikasi segera dilakukan.

Ancaman yang Semakin Meningkat

Para ahli iklim memperingatkan bahwa intensitas topan di kawasan Asia Tenggara berpotensi semakin kuat di masa mendatang. Pemanasan global akibat perubahan iklim disebut sebagai faktor utama yang membuat badai tropis menjadi lebih berbahaya dan merusak.

Vietnam sendiri telah menghadapi serangkaian bencana alam sepanjang tahun 2025. Menurut data Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, lebih dari 100 orang tewas atau hilang akibat bencana alam dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

Vietnam masih dalam proses pemulihan dari dampak Topan Yagi yang melanda pada September tahun lalu. Topan tersebut menghantam wilayah utara Vietnam dan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai 3,3 miliar dolar AS dengan ratusan korban jiwa.

Sebelum menerjang Vietnam, Topan Bualoi telah meninggalkan jejak kehancuran di Filipina dengan menewaskan 13 orang, 39 luka-luka, dan 13 orang hilang. Badai topan ini terbentuk dari area tekanan rendah di utara Yap, Federasi Mikronesia, pada 22 September sebelum bergerak ke arah barat.

Pemerintah Vietnam kini fokus pada upaya pencarian korban yang masih hilang sambil terus memantau perkembangan cuaca. Hujan deras diprediksi akan terus berlanjut di wilayah utara dan tengah negara dalam beberapa hari ke depan, sehingga warga diminta untuk tetap waspada.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam