TERITORIAL.COM, JAKARTA – Hari pertama pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 digelar pada Senin (3/11/2025) dan dipantau secara langsung oleh Gogot Suharwoto yang menjabat Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Kemendikdasmen. Ia hadir sejak siswa memasuki ruang ujian di SMAN 78 Jakarta untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ujian.
“Semuanya berjalan lancar. Pukul 07.30 token sudah keluar, perangkat di tiap ruang sebagai persiapan sudah 100 persen,” kata Gogot kepada wartawan.
Tim teknis sekolah juga disebut telah menyediakan perangkat cadangan jika terjadi gangguan. Koneksi internet dan suplai listrik di sekolah tersebut pun dilaporkan aman AC menyala.
“Koneksi sudah kita cek, listrik aman, AC juga menyala. Namun, meskipun tersedia AC, masih ada siswa ya keringetan, ya mungkin karena gugup namanya juga sedang melaksanakan ujian.” jelasnya.
Gogot menegaskan bahwa TKA bersifat opsional, bukan kewajiban, dan diikuti oleh siswa yang telah mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid. “Dengan demikian, tidak ada alasan bahwa anak-anak ‘terpaksa’ ikut,” ujarnya.
Tidak Ada Bocoran Soal
Mengenai kekhawatiran soal bocoran ujian, pihak Kemendikdasmen memberi peringatan tegas: “Jangan cari-cari bocoran,” ujar Gogot.
Ia menjelaskan bahwa setiap laptop peserta menggunakan token yang berbeda antar ruang, dan soal juga beragam, sehingga tidak akan ada dua siswa yang mengerjakan soal yang sama persis.
Alih-alih sibuk mencari bocoran, Gogot mengimbau agar siswa memanfaatkan waktu dengan lebih baik untuk belajar. “Jika malah terbuang waktu cari-cari bocoran, bisa jadi malah tidak sempat belajar,” tegasnya.
Latar Belakang dan Pentingnya TKA
TKA digelar untuk mengukur capaian akademik siswa secara nasional dan terstandar. Melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, TKA diselenggarakan berbasis komputer dengan beberapa moda (online penuh, semi-online token, atau semi-offline untuk wilayah dengan blank spot jaringan).
Salah satu tujuan penting TKA adalah untuk menjadi validator nilai rapor dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
“Hasil TKA bukan untuk kelulusan, melainkan sebagai alat ukur tambahan agar penilaian di sekolah lebih objektif,” jelas pihak Kemendikdasmen.
Secara nasional, pelaksanaan TKA untuk jenjang SMA/SMK/MA/MAK berlangsung pada 3-9 November 2025, dan sejumlah pemerintah daerah telah menyatakan kesiapan penuh.
Bagi siswa yang mengalami kendala teknis atau gagal mengikuti sesi utama TKA pada rentang 3-9 November 2025, Kemendikdasmen telah menyiapkan jadwal ujian susulan.
Gogot meminta agar siswa tetap menjaga komunikasi dengan sekolah dan dinas pendidikan terkait untuk penanganan.
“Silahkan tetap berkomunikasi dengan pihak sekolah dan juga dinas. Pengawas sudah tahu jadwalnya kapan, kapan harus diupdate datanya, sehingga kita bisa menyiapkan dari pusat token dan soal-soal yang sudah disiapkan,” ujarnya.

