Jakarta, Teritorial.com – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) rencananya akan melaksanakan aksi pembelian kembali atau buyback saham dengan periode pelaksanaan mulai 5 Juni 2025 hingga 5 Juni 2026.
Dalam gelaran aksi korporasi tersebut, MYOR menyiapkan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
Biaya untuk melaksanakan buyback berasal dari saldo kas internal perusahaan.
Corporate Secretary PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Yuni Gunawan menerangkan bahwa pihaknya telah menyisihkan sejumlah dana untuk buyback yang berasal dari dana lebih yang tidak akan mengganggu operasional perusahaan.
Dana tersebut termasuk seluruh biaya yang telah dikeluarkan MYOR pada periode buyback, termasuk biaya transaksi, biaya perantara perdagangan dan biaya lainnya sehubungan dengan transaksi buyback,” kata Yuni dalam keterangannya, Rabu (14/5).
Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor perusahaan.
Yuni menganggap pelaksanaan buyback tidak akan berdampak secara material terhadap kinerja usaha dan pendapatan perusahaan karena saldo laba dan arus kas milik perusahaan saat ini masih cukup untuk pelaksanaan buyback.
Adapun hingga periode 31 Desember 2024, MYOR melaporkan saldo kas dan setara kas perusahaan mencapai lebih dari Rp 4,6 triliun.
“Pelaksanaan buyback diharapkan dapat memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien serta mencerminkan kinerja perusahaan melalui harga saham perusahaan,” jelasnya.
Yuni juga menjelaskan saham hasil buyback akan dibukukan sebagai saham treasuri. Selama saham hasil buyback masih tercatat sebagai saham treasuri, maka saham tersebut tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tidak diperhitungkan dalam menentukan jumlah kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen perusahaan dengan memperhatikan POJK nomor 29 tahun 2023,” jelas Yuni.
Sebagai informasi, harga saham MYOR saat ini berada di level Rp 2.310 per saham atau melemah 1,7% dalam sehari. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini masih terkoreksi 16,91%.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menyampaikan bahwa posisi kas PT Mayora Indah Tbk (MYOR) masih cukup kuat untuk mendukung aksi buyback.
Oleh karena itu strategi buyback ini dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menstabilkan harga saham MYOR di pasar.
Menurut Indy, kinerja fundamental MYOR saat ini masih tertekan oleh tingginya biaya produksi dan bahan baku, yang berdampak pada penurunan margin.
Meski demikian, prospek bisnis MYOR tetap positif, sehingga harga sahamnya memiliki potensi untuk pulih.
“Investor dapat memandang aksi korporasi ini secara positif karena bertujuan untuk menstabilkan harga saham,” ujar Indy kepada Kontan, Kamis (15/5).
Indy merekomendasikan untuk buy saham MYOR di level target harga Rp 2.700 per saham.
(*)