TERITORIAL.COM, JAKARTA – Harga emas dan perak baru-baru ini mencatat kinerja yang benar-benar fenomenal, sukses menembus rekor tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan drastis ini didorong oleh kombinasi antara harapan akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), dan meningkatnya ketidakpastian politik global.
Pada perdagangan Senin (6/10/2025), harga emas ditutup pada level yang belum pernah terlihat sebelumnya: $3.960,41 per troy ounce, melonjak 1,92%.
Pencapaian ini memecahkan rekor penutupan sebelumnya dan secara bersejarah menandai pertama kalinya harga emas berhasil menutup perdagangan di atas level psikologis $3.900 per troy ounce.
Kekuatan emas berlanjut bahkan di awal perdagangan Selasa (7/10/2025).
Meskipun sempat melemah tipis, logam mulia ini menyentuh level $3.975 sekitar pukul 05.58 WIB, mengukir rekor intraday (tertinggi dalam sehari) yang baru.
Sejumlah faktor fundamental dan momentum turut mendorong rally ini:
- Harapan Pemangkasan Suku Bunga: Ekspektasi pasar yang kuat terhadap pemangkasan suku bunga The Fed (diperkirakan 25 basis poin bulan ini, dan tambahan 25 bps lagi di Desember) membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil bunga seperti emas menjadi lebih menarik.
- Geopolitik dan Ketidakpastian: Krisis politik seperti pengunduran diri kabinet di Prancis dan berlarutnya penutupan (shutdown) pemerintah AS menambah urgensi permintaan terhadap aset ‘safe haven’ (aset aman).
- Permintaan Kuat: Sepanjang tahun, harga emas sudah melonjak 50%, ditopang oleh pembelian yang konsisten dari bank sentral dan pelemahan Dolar AS.
Analis kini memandang emas berada dalam jalur yang sangat kuat.
Bahkan, ada pandangan dari UBS yang optimis bahwa harga emas berpotensi menyentuh $4.200 per troy ounce pada akhir tahun, didukung oleh momentum kuat yang ada.
Sentimen pasar juga menunjukkan upaya untuk mendorong harga segera mencapai angka $4.000 yang signifikan.
Kegilaan harga tidak hanya terjadi pada emas. Perak juga menunjukkan lonjakan harga yang spektakuler.
Harga perak ditutup pada level $48,53 per troy ounce pada Senin, melampaui rekor penutupan sebelumnya yang tercatat pada April 2011.
Kenaikan ini mengukuhkan tren positif perak yang sudah menguat 3,3% selama dua hari beruntun.
Meskipun belum mencetak rekor intraday baru, perak sempat mencapai $48,76 per troy ounce pada perdagangan kemarin, sebuah pencapaian tertinggi dalam lebih dari 14 tahun.
Angka ini hanya sedikit di bawah rekor tertinggi intraday perak di $49 yang dicapai pada tahun 2011.
Kinerja simultan kedua logam mulia ini jelas menandakan bahwa investor global sedang mencari perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, menjadikan emas dan perak sebagai primadona aset aman di tengah gejolak pasar saat ini.
(*)
