Jakarta, Teritorial.com – PT Danone Indonesia buka suara soal seruan boikot terhadap produk-produknya seperti Aqua hingga Vit. Sebab, seruan boikot terhadap produk Israel maupun yang terafiliasi kini tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat.
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, Danone merupakan perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara dengan karyawan dari beragam latar belakang etnis dan budaya.
“Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik dimana pun,” kata Arif dalam keterangannya, 14 November 2023.
Arif menyatakan, Danone merupakan entitas bisnis yang tidak memiliki keterkaitan atau melibatkan diri dalam pandangan politik ataupun hal-hal di luar wilayah bisnis.
“Sebaliknya, Danone berkomitmen untuk menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk mengalirkan kebaikan kepada masyarakat,” terangnya.
Arif menegaskan, Danone juga tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel. Sedangkan di Indonesia, Danone memiliki 25 pabrik dengan 13.000 karyawan dan melayani lebih dari 1 juta pedagang di seluruh negeri.
“Danone terus berkomitmen untuk mengembangkan investasinya di Indonesia demi turut membantu ekonomi, sosial dan kesehatan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel ke Palestina.
Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menyebut fatwa itu adalah bentuk komitmen mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina, dan juga perlawanan terhadap agresi Israel serta upaya pemusnahan kemanusiaan.
“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram,” kata Niam menyampaikan isi fatwa MUI di Jakarta, Jumat, 10 November 2023.
MUI juga mengimbau umat Islam di Tanah Air untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan.
“Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina saat ini hukumnya wajib. Maka kita tidak boleh mendukung pihak yang memerangi Palestina, termasuk penggunaan produk yang hasilnya secara nyata menyokong tindakan pembunuhan warga Palestina.” kata Niam.