Jakarta, Teritorial.com – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,11% hingga 5,15% pada kuartal III 2023. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5% – 5,3%.
“Ekonomi di Indonesia itu bagus termasuk yang terbaik di emerging market bahkan dunia. Tahun 2024 juga masih sama yaitu di kisaran 4,7% sampai 5,5%, sedangkan inflasi pada akhir tahun ini mencapai 2,9%, dan inflasi inti turun ke level 2,5%,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (24/8).
Dalam kesempatan itu, perekonomian Indonesia tumbuh kuat didukung oleh permintaan domestik. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 tercatat sebesar 5,17% yoy, meningkat dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,04% yoy.
“Sumber pertumbuhan terutama dari kuatnya permintaan domestik sejalan dengan kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta peningkatan investasi, di tengah kinerja ekspor yang menurun karena melemahnya perekonomian dan harga komoditas dunia,” jelas Perry.
Berdasarkan lapangan usaha, seluruh sektor mencatat pertumbuhan positif dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor jasa, seperti transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, serta perdagangan besar dan eceran.
Kemudian secara spasial, pertumbuhan sebagian besar wilayah meningkat dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua. Perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal III 2023 tetap baik, sebagaimana tercermin pada perkembangan penjualan eceran, purchasing managers’ Index (PMI) manufaktur, dan ekspektasi penghasilan.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan,” pungkasnya.