Jakarta, Teritorial.Com – Tak kunjung alami sentimen positif, dibuka hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali melanjutkan pelemahan di Selasa (2/10/2018). Mata uang NKRI di indeks Bloomberg dibuka melemah 35 poin menjadi Rp14.945 per USD berbanding Senin di Rp14.910 per USD.
Laju rupiah semakin lesu pada pukul 10.38 WIB, dengan terdepresiasi 86 poin atau 0,58% menjadi Rp14.997 per USD. Hal senada juga tercatat di data Yahoo Finance pada pagi ini, dimana rupiah terjerembab 90 poin atau 0,60% ke posisi Rp14.995 per USD, berbanding level Rp14.905 per USD di Senin kemarin.
Penurunan tersebut tentunya menambah keterpurukan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sejak Agustus lalu yang menembus hingga Rp 15.000/Usd. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menyatakan, rupiah pada Selasa ini berada di Rp14.988 per USD, terdepresiasi 83 poin dari Rp14.905 per USD di hari sebelumnya.
Sementara itu, Dolar kembali menguat mengambil untung dari kesepakatan perdagangan baru Amerika Serikat dengan Kanada sebagai pengganti NAFTA. Melansir dari Reuters, Selasa (2/10/2018), indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik ke level 95,310.
Kesepakatan perdagangan baru antara Amerika Serikat-Meksiko-Kanada yang baru saja diumumkan, memberi peluang nilai perdagangan sebesar USD1,2 triliun. Selain itu, kenaikan USD didorong kekhawatiran berkepanjangan akan defisit anggaran Italia. Hal ini membuat euro merosot 0,30% terhadap greenback menjadi USD1,1576. Dan yen Jepang melemah ke 113,99 per USD, setelah di sesi sebelumnya jatuh serendah 114,06 per USD, level terlemah sejak November 2017.