Dolar Amerika Ambruk Terhadap Yen, Rupiah Malah Anjlok di Level Rp14.163/USD

0

Jakarta, Teritorial.Com – . Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Selasa (26/6/2018) dibuka semakin parah usai ambruk ke level Rp14.163/USD. Mata uang Indonesia gagal memanfaatkan pelemahan dolar terhadap Yen Jepang di sesi pagi perdagangan Asia.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp14.163/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah anjlok cukup dalam dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.105/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, pada sesi pagi berada di level Rp14.175/USD atau terus merosot tajam dari posisi perdagangan awal pekan kemarin Rp14.159/USD. Pergerakan harian rupiah ada di kisaran Rp14.140-Rp14.180/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga memperlihatkan penyusutan di awal sesi yang tertahan di level Rp14.165/USD. Meski tak beranjak dari posisi awal pekan, namun hal ini dan menjadi sinyal negatif bagi mata uang Garuda.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi berada pada posisi Rp14.165/USD atau semakin terkapar dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.153/USD. Pergerakan harian rupiah ada pada level Rp14.123-Rp14.175/USD.

Sementara seperti dilansir Reuters, dolar jatuh terhadap yen di awal perdagangan Asia pada hari Selasa, untuk mendekati posisi terendah dua minggu. Hal ini karena kekhawatiran tentang konflik perdagangan yang semakin intensif antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya.

Dolar memangkas sedikit kerugian setelah Gedung Putih menekankan pembatasan investasi tidak hanya diterapkan terhadap China. Namun pada sesi terakhir, dolar kembali tertekan dan mengalami penurunan 0,15% ke level 109,60 saat melawan Yen Jepang. Sebelumnya sempat tergelincir ke level terendah dua minggu di 109,365 pada hari Senin.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berdiri pada posisi 94.263 atau bergerak lebih jauh dari level tertingginya dalam 11 bulan terakhir minggu lalu. Sementara Euro cenderung mendatar di awal perdagangan Asia pada level 1,1705 terhadap USD, setelah naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu.

Share.

Comments are closed.