Dolar Terus Menguat, Dibuka Pagi Ini, Rupiah Ambruk di Level Rp14.410/USD

0

Jakarta, Teritorial.Com – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terus menguat. Dikutip dari Reuters, Jumat (29/6/2018) pagi ini, Rupiah dibuka ambruk semakin parah untuk terus berada dalam posisi terburuk sejak 2015 bahkan hingga menyentuh level Rp14.410/USD.

Dolar AS bergerak dari Rp 14.380 dan melonjak ke level tertingginya di Rp 14.410. Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp14.404/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah semakin anjlok dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.271/USD.

Sejumlah ekonom menyebutkan penguatan ini terjadi akibat kondisi eksternal mulai dari ekspektasi kenaikan bunga acuan The Federal Reserve hingga kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS).

Sementara seperti dilansir Reuters, Dolar menjaga tren penguatan versus Yen, didukung oleh pembelian pada akhir kuartal. Ditambah tidak adanya eskalasi baru dalam ketegangan terkait perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya.

Indeks USD terhadap enam mata uang utama berdiri di level 95.288 setelah naik mecapai 95.534 pada perdagangan hari Kamis, kemarin atau mendekati posisi tertinggi yang terlihat hampir setahun lalu. Terpantau indeks berada di jalur untuk membuat kenaikan kuartalan pertama setelah naik 5,9% sejauh ini.

Hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) juga menjadi hal yang ditunggu oleh para investor. Ekonom Josua Pardede menjelaskan penguatan dolar AS terjadi karena sentimen global. Mulai dari ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS The Federal Reserve hingga sentimen perang dagang antara AS dan China.

Menurut dia, penguatan dolar terus terjadi meskipun sentimen sempat mereda akibat statement yang dikeluarkan pihak White House. Namun tak hanya rupiah, sejumlah mata uang negara lain juga tersungkur akibat mata uang Paman Sam yang makin perkasa ini. Tapi ada juga yang berhasil ‘melawan’.

Disamping Indonesia, posisi kedua dari paling buncit ada lira. Mata uang Turki tercatat sudah anjlok 17,75%. Lalu ada real Brasil yang turun 14,34% dan diikuti oleh rand Afrika Selatan yang turun 10,44%.

Dengan hasil tersebut secara otomatis kini Dolar Amerika menguat menjadi 110,49 terhadap Yen Jepang atau telah membuat keuntungan untuk tiga sesi terakhir. Posisi tersebut mendekati level tinggi bulan ini di 110,905 atau dibantu oleh pembelian musiman pada akhir kuartal dan telah mencapai setengah tahun. (SON)

Share.

Comments are closed.