JAKARTA, Teritorial.com – Tidak dapat dipungkiri, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berperan sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berkat teknologi, banyak sekali kemudahan yang dapat dirasakan. Jika dulu butuh waktu berbulan-bulan untuk mengirimkan pesan ke luar negeri, kini kita dapat melakukannya hanya dalam hitungan detik.
TIK juga tentunya memberikan pengaruh besar pada dunia pendidikan. Perkembangan teknologi yang pesat menuntut tenaga pengajar untuk turut beradaptasi dan mengikuti perkembangan TIK.
Salah satu contoh penggunaan TIK dalam pendidikan salah satunya dapat dilihat pada pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan Aplikasi Pendidikan Anak ICANDO. Terdapat ribuan minigames dan konten edukatif yang dapat mendorong anak untuk mengoptimalkan kemampuannya baik dari segi fisik motorik, sosial emosional, serta kognitif.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Dr. Muhammad Hasbi, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat PAUD Kemdikbudristek pada sambutannya di Workshop Pembelajaran yang diadakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) bertema “Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi”.
“Untuk tidak terlalu jauh ketinggalan terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini maka, guru-guru TK harus terus-menerus meng-update ilmunya. Harus terus-menerus belajar,” tutur Dr. Muhammad Hasbi, “Salah satu yang bisa dilakukan adalah bagaimana menguasai teknologi, memanfaatkan teknologi, dan memperoleh hasil dari teknologi.”
TIK memiliki peran yang penting bagi pendidikan yang sangat penting bagi pendidikan anak, yaitu sebagai instrumen untuk merangsang tumbuh kembang anak. Apalagi sekarang TIK sudah mempengaruhi lingkungan yang ada di sekitar anak usia dini. Teknologi memberikan peluang baru untuk memperkuat berbagai aspek dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
Dr. Muhammad Hasbi menjelaskan bahwa dalam konteks TIK, ada tiga lapisan dalam kemampuan guru: knowledge acquisition, knowledge deepening, dan knowledge creation. Saat ini, kemampuan guru-guru TK dan PAUD masih sangat memprihatinkan.
Beliau juga menambahkan bahwa apa yang dilakukan Syaiful Lokan selaku Direktur Utama sekaligus Founder ICANDO dan Hj. Farida Yusuf, M.Pd. selaku ketua umum PP IGTKI-PGRI merupakan upaya untuk membangkitkan kompetensi guru dari knowledge acquisition menjadi knowledge deepening, di mana guru berupaya untuk mengoptimalkan TIK untuk membantu terciptanya proses belajar yang berkualitas.
“Saya mengenal baik ICANDO, dengan produk-produknya, saya sudah diskusi dengan pak Syaiful dan timnya dan saya pikir produk ICANDO ini adalah produk yang sangat baik karena sudah terintegrasi dengan kurikulum 2013 PAUD,” ungkap Dr. Muhammad Hasbi.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah Bu Farida menggandeng Pak Syaiful dalam upaya membekali guru-guru TK dengan kompetensi TIK agar dapat menghasilkan generasi abad 21 yg memiliki kecakapan essential untuk bersaing dengan bangsa lain,” tambahnya.