Jakarta, Teritorial.Com – Enam pulau terluar yang akan menjadi proyek Jepang-Indonesia. Menindaklanjuti rencana kerjasama maritim yang telah dirintis pada September tahun lalu, dalam lawatan Menteri Luar Negeri Jepang kali ini, Jepang dan Indonesia menandatangani Exchanges of Notes on the Integrated Marine and Fisheries Centers and Fish Market.
“Segera. Setelah exchange note akan ada pembahasan untuk mencapai grand agreement. Setelah itu kita jalan,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Kemenlu RI ditulis Selasa, (26/6/2018).
Brahmantya juga menerangkan bahwa ada enam lokasi yang akan dikembangkan, antara lain: Sabang, Natuna, Morotai, Biak, Saumlaki dan Moa. Dananya pengembangan keenam pulau tersebut mencapai enam miliar yen .
”Namun tergantung besar kecilnya lokasi di sana, seperti Natuna yang lebih besar, mungkin akan dapat dana yang lebih besar juga,” jelasnya.
Bentuk bantuannya akan berupa teknologi perikanan, pasar nelayan dan pengembangan kapasitas – fokus pada sektor perikanan, bukan untuk yang lain, tambahnya.
Bantuan pemerintah Jepang itu, merupakan implementasi dari kelanjutan rencana kerjasama maritim Jepang-Indonesia dalam pengembangan perikanan di pulau terluar tersebut – sebagaimana yang sudah ditandatangani pada September tahun lalu yang dilakaukan di Kementerian Koordinator Maritim Indonesia.
Pertemuan yang dilakukan antara Menlu Retno Marsudi dan Menlu Taro Kano bertepatan dengan koridor dialog bilateral strategis yang ke-enam atau The 6th Strategic Dialogue Indonesia – Jepang di Jakarta.
Tujuan dari dialog itu adalah dalam rangka untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara di bidang politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi, people to people contact, serta penjajakan peluang kerja sama strategis kedua negara.
Pertemuan itu juga sekaligus memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang. Di mana Jepang, bagi Indonesia adalah sebagai mitra kerja sama strategis. Kedua menlu sepakat akan arti pentingnya peningkatan kerja sama di bidang investasi, khususnya di bidang infrastruktur.
Seperti diketahui, saat ini, Jepang merupakan investor terbesar ke-2 di Indonesia dengan nilai investasi US$ 5 miliar pada 2017. Sementara dari nilai perdagangan, neraca kedua negara pada 2017 mencapai nilai US$ 33,03 miliar, meningkat sebesar 13,54 persen dari 2016