Teritorial.com – Nilai tukar rupiah kembali menurun terhadap dolar Amerika Serikat (USD) seiring mulai stabilnya laju dolar AS. Sebelumnya rupiah sempat memberikan sinyal perbaikan dalam beberapa hari terakhir, namun sejak Rabu, 29 Mei 2019 rupiah merosot ke posisi RP 14.417/USD dimana sehari sebelumnya rupiah masih berada di posisi Rp14.380/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, nilai rupiah memburuk menjadi Rp14.484/USD dengan pergerakan harian Rp14.370 hingga Rp14.484/USD, sebagaimana dilansir dari sindonews.com.
Sementara berdasarkan data dari Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga lebih rendah ke level Rp14.386/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.375/USD dengan pergerakan rupiah dikisaran Rp14.385-Rp14.432/USD.
Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina yang terus berlanjut sempat membuat dolar stabil pada perdagangan. Kondisi tersebut menahan kenaikan setelah investor melirik aset Safe-haven, termasuk Treasury AS.
Dolar terpantau stabil terhadap mata uang rival-rivalnya pada posisi 97.929 setelah meningkat 0,3% dalam satu malam. Indeks dolar diperdagangkan lebih tinggi 0,45% untuk mencapai posisi terbaik dalam dua tahun di 98,371 serta masih meningkat 1,8% untuk sepanjang tahun ini.
Dolar bertahan bahkan setelah benchmark 10-tahun yield Treasury AS mencapai level terendah 2,240% sejak September 2017. Status greenback sendiri sebagai safe-haven terangkat di tengah kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan dan kebijakan anggaran Italia. Imbal hasil AS 10-tahun terakhir pada posisi 2,245%.
Namun, seperti dikutip dari tirto.id, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, mengatakan pergerakan ini dipengaruhi oleh pasar yang bersiap akan menghadapi cuti pada awal Juni 2019.
Lana juga menambahkan bahwa rupiah masih berpotensi menguat sepanjang hari karena adanya faktor eksternal yaitu pengaruh apresiasi beberapa mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat.
“Mata uang kuat Asia utama, yen Jepang dan Dolar Singapura, yang dibuka menguat terhadap dolar AS bisa menjadi sentimen penguatan rupiah,” ungkap Lana.