Jakarta, Teritorial.com – Sejumlah stimulas ekonomi telah diupyakan oleh pemerintah Indonesia, namun sampai saat ini pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih melemah di pasar spot.
Perkiraan sebelumnya Rupiah melemah di level Rp13.760, justru Indeks Bloomberg mencatat rupiah pada Kamis (19/4/2018) pulang merugi 9 poin atau 0,07% ke level Rp13.785 per USD.
Pelemahan rupiah juga terpantau di data Yahoo Finance pada petang ini. Mata uang NKRI melemah 9 poin atau 0,07% ke level Rp13.780/USD, dibanding penutupan Rabu kemarin di Rp13.771/USD. Hari ini, rupiah berada di kisaran Rp13.766-Rp13.784/USD.
Dolar AS meningkat dalam perdagangan di Asia karena keuntungan dari imbal hasil surat utang 10 tahun, yang naik lebih dari 5 basis poin, lonjakan satu hari terbesar sejak 2 Maret. Hasil itu mendorong USD untuk menjadi lebih kuat.
Melansir CNBC, Kamis (19/4/2018), indeks USD yang melacak greenback terhadap enam mata uang, menguat sedikit di perdagangkan di 89,686. Terhadap yen, USD memperpanjang kenaikan dengan diperdagangkan di 107,40 pada pukul 14:41 sore waktu HK/SIN.
Dengan ini pemerintah AS menepis segala tanggapan negatif soal tren penurunan Dollar Amerika pasca serangan yang dilakukan terhadap militan oposisi di Suriah. Supermasi Dollar AS tentu menjadi hal yang sangat mengejutkan namun mengkhawatirkan bagi siklus perekonomian Indonesia yang terancam terus mengalami kerugian. (SON)