Jakarta, Teritorial.com – Ditengah lesunya perekonomian Nasional, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini justru menguat tipis dibandingkan dengan sebelumnya. Penguatan Rupiah terhadap USD juga disebabkan oleh kondisi Yen mata uang Tiongkok menguat terhadap USD.
Dari pantauan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, nilai kurs rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.659/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat tipis dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp13.670/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, pada sesi pembukaan berada di level Rp13.661/USD atau sedikit membaik dari posisi akhir perdagangan sebelumnya Rp13.668/USD. Pergerakan harian rupiah pada awal perdagangan ada di kisaran Rp13.646-Rp13.664/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, USD melemah terhadap yen di tengah investor mencari pernyataan kongres pertama Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk mengisyaratkan pada langkah pengetatan moneter AS di masa depan.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya tidak berubah di level 89,879. Ini telah meningkat hampir 0,9% pekan lalu dan menarik diri dari level terendahnya dalam tiga tahun di dekat level 88,25 pada 16 Februari.
Pandangan bahwa aksi jual USD telah berlebihan, dan beberapa menit dari pertemuan tingkat suku bunga Fed pada Januari yang menawarkan nada yang relatif optimis telah membantu penguatan USD pekan lalu.
USD terhadap yen turun 0,1% ke level 106,75. Euro bertahan stabil di level USD1,2298, setelah turun 1% pekan lalu karena pelaku pasar berbalik berhati-hati terhadap euro menjelang pemilihan umum Italia pada 4 Maret. Di sisi lain, poundsterling terhadap USD naik tipis 0,1% menjadi 1,3981.(SON)