LRT Palembang Mogok Tiga Kali, Netizin Nyiyir

0

Palembang, Teritorial.Com -Ratusan penumpang kereta light rail transit( LRT) Palembang nekat turun dari kereta dan berjalan kaki sejauh 2 Km karena LRT tersebut berhenti mendadak di tengah lintasan di stasiun Jakabaring.

LRT tersebut mogok, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan, membuat penumpang berduyun-duyun untuk berjalan menuju ke stasiun terdekat dengan kondisi berkeringat.

Video dan Foto mogoknya LRT ini viral dibagikan oleh banyak akun Facebook dan akun Instagram seperti akun Instagram @plglipp dan akun Facebook Asyraf Chayang Attalah dan Aak Zakky Kiemas.

Dalam postinganya Aak Zakky Kiemas mengutarakan kritikannya atas mogoknya LRT ini.

“Viralkan LRT memakan Biaya Triliun an. Mogok Mogok….. rakyat Jadi korban. Hahahaha Nasib Nasib Jaman Edan…LRT Palembang yang Menghabiskan Uang Rakyat triliun an… Astagfirullah sangat banyak. Belum Apa apa sudah mogok…Bikin Malu.. Atau Ada Yang akan Malu..,” tulisnya.

Untuk diketahui, mogoknya kereta LRT di Palembang telah tiga kali terjadi. Sebelumnya, dalam proses uji coba operasi, “ular besi” ini juga mengalami mogok setelah diguyur hujan.

Kasus kedua terjadi ketika kereta mengalami masalah sinyal dikawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, hingga penumpang tertunda di Stasiun Bumi Sriwijaya.

Dan terakhir, mogok terjadi di Stasiun Jakabaring hingga kereta mendadak terhenti di tengah jalan dan menyebabkan penumpang harus berjalan kaki di atas rel menuju ke stasiun terdekat.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis data terkait perbandingan nilai pembangunan light rail transit ( LRT) di Palembang dengan LRT di dua negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

Data tersebut dirilis guna menepis anggapan mark-up yang dituduhkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait pembangunan LRT Palembang.

Berdasarkan data yang dirilis Kemenhub, nilai investasi LRT Palembang lebih murah jika dibandingkan dengan LRT di Manila Line 1 di Filipina dan LRT Kelana Jaya Line di Malaysia.

Total capex atau belanja modal yang dikeluarkan untuk membangun LRT Kelana Jaya Line adalah sekitar 63 juta dollar AS per kilometer atau sekitar Rp 817 miliar per kilometer (kurs Rp 13.000).
Nilai tersebut digelontorkan guna membangun jalur sepanjang 34,7 kilometer, 25 unit stasiun, dan 120 unit kereta.

Kemudian, nilai investasi lebih besar digunakan untuk membangun LRT Manilla Line 1, yakni 77 juta dollar AS per kilometer atau setara dengan Rp 1,004 triliun per kilometer.

Share.

Comments are closed.