Jakarta, Teritorial.com – Tingkatkan konsumsi ikan mustahil tanpa ketersediaan pasar ikan yang memudahkan distribusi ikan hasil tangkapan nelayan kepada konsumen. Hal tersebut dijawab oleh Pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan membangun pasar ikan modern di Muara Baru.
Pasar ini akan berdiri di atas lahan seluas 2 ha milik KKP yang lokasnya tepat bersebelahan dengan pasar ikan yang saat ini sudah ada di Muara Baru. Direktur Utama Perum Ikan Indonesia bertanggungjawab atas pengelola Pasar Ikan Muara Baru, Risyanto Suanda menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk ikan di Indonesia.
Dengan mengubah pasar ikan Muara Baru menjadi pasar ikan modern besar seperti Tsukiji di Jepang, tidak hanya memudahkan konsumen mendapatkan ikan namun untuk meningkatkan pengahasilan dan produktifitas para nelayan di pinggiran Kota Jakarta.
“Sebenarnya kan begini daya beli masyarakat akan meningkat seiring dengan peningkatan ekonomi iya kan. Kalau kita mau meningkatkan nilai produk perikanan, kita nggak bisa mengandalkan hanya pasar tradisional, mereka banyak ya go a head tapi kan yang pembeli sekarang sudah mampu membeli produk dengan standar yang medium atau yang premium, iya harus kita siapan tempatnya,” jelasnya dilansir dari detikFinance, Senin (19/2/2018).
Dirinya menjelaskan, dengan tampilan yang menarik dan rapi, banyak konsumen akan lebih tertarik untuk membeli ikan segar. Dengan harga yang sedikit lebih mahal, namun memiliki kualitas pelayanan yang nyaman masyarakat dijamin tidak akan komplain.
“Iya saya katakanlah, gini misalkan ikan kembung harganya Rp 25 ribu nah sekarang ditaruh di lantai menjualnya itu. Iya kan, kemudian pembeli datang untuk membeli ikan kembung masuk ke toko ritel itu Rp 40 ribu, ibu-ibu beli nggak? Beli. Nggak complain harganya waktu saya beli ikan di pasar becek kok Rp 25 ribu mereka nggak complain. Dengan kembung di-display bagus, dikasih es, tempatnya wangi bayar beda Rp 10 ribu sampai 15 ribu nggak komplain,” paparnya.
Dari kondisi tersebut pihaknya mengaku menyasar konsumen di kelas menengah. Pasalnya jika produk perikanan meningkat maka pedagang mampu membeli ikan di nelayan dengan harga yang lebih tinggi, pada akhirnya Risyanto menjelaskan, tingkat kesejahteraan nelayan juga akan meningkat. “Diharapkan membuat mengoperasikan produk perikanan ini menjadi naik kelas, meningkat pedagangnya bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga dia bisa mampu membeli ikan ke nelayan dengan harga yang lebih tinggi juga,” katanya.
Dengan adanya penataan, Risyanto menjelaskan, volume penjualan ikan secara nasional diharapkan akan meningkat. Karena nantinya pasar ini akan memiliki area pasar basah yang menjual produk ikan segar, kemudian akan ada juga pasar kering dan olahan dan kemudian akan ada pasar juga pusat kuliner seafood.
“Nanti akan ada culinary jadi volume perdagangannya akan meningkat. Jadi harapannya itu dengan dibangunnya pasar ikan modern itu. Dan ini akan menjadi role model karena ini kan baru pertama di Indonesia. Ya nanti kalau ini bagus nanti kementerian kelautan dan perikanan akan mengembangkan lagi di sentra sentra perikanan yang lain,” jelasnya. (SON)