Jakarta, Teritorial.com – Setelah sebelumnya mengalami penurunan kini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat 13 poin di pasar spot menjadi Rp13.638 per USD, dibanding penutupan Selasa di Rp13.651 per USD.
Peningkatan poin tersebut, rupiah lantas melaju di indeks Bloomberg pada Rabu (14/2/2018) pukul 10.30 WIB, dengan menguat 18 poin atau 0,13% menjadi Rp13.633 per USD. Laju penguatan rupiah juga tercatat di Yahoo Finance, di mana mata uang NKRI berkibar 20 poin atau 0,15% menjadi Rp13.635 per USD, setelah kemarin terempas di level Rp13.655 per USD.
Dikuti dari Sindonews, yang bersumber dari Limas mencatat rupiah pada Rabu pagi ini tetap dalam posisi melemah. Rupiah berada di level Rp13.658 per USD, terdepresiasi 3 poin dari penutupan Selasa di Rp13.655 per USD. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Rabu ini di Rp13.657 per USD, bearish 13 poin dari posisi Rp13.644 per USD pada Selasa lalu.
Tidak adanya sentimen positif di dalam negeri, membuat rupiah gagal memanfaatkan masih melemahnya dolar AS. Sementara mata uang Asia lainnya menguat di pasar regional. Melansir Reuters, Rabu (14/2/2018), indeks USD yang mengukur greenback terhadap kelompok enam mata uang utama turun 0,6% menjadi 89,728.
Lemahnya dolar karena investor di Negeri Paman Sam sedang menantikan rilis data inflasi yang akan diumumkan pada Rabu waktu AS. Inflasi ini menjadi kunci perhatian ditengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan.
Perkiraan pasar yang dihimpun Reuters menyebutkan, inflasi AS periode Januari 2018 diperkirakan 1,9% year on year (YoY), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 2,1% YoY. Bila laju inflasi ternyata lebih cepat dari ekspektasi, maka hampir pasti bank sentral AS, The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan bulan depan. (SON)
Sumber : Sindonews