Jakarta, Teritorial.Com- Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret tahun 2020, membuat banyak industri di Indonesia terkontraksi. Akan tetapi, hal ini terbalik dengan peningkatan bisnis dari PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) tetap melacu kencang ditengah Pandemi.
Direktur Utama JamSyar, Gatot Suprabowo menegaskan, dengan strategi jitu melawan krisis, berdasarkan laporan in house JamSyar berhasil mencatat Volume Penjaminan sebesar Rp 32,40 Triliun, meningkat 12,89 % dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 28,7 Triliun. Atas penjaminan tersebut menurut Gatot, IJK on kafalah yang didapatkan oleh JamSyar adalah sebesar Rp 533,17 Miliar atau meningkat sebanyak 59,7% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 333,76 Miliar.
“Laba tahun berjalan tahun 2020 yang berhasil diraih adalah sebesar Rp 48,764 Miliar atau meningkat sebesar 32,69% dari tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 36,75 Miliar,” tegas Direktur Utama JamSyar, Gatot Suprabowo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional, JamSyar juga berkomitmen dalam mendukung program-program Pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini ditunjukkan dengan adanya program penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN yang telah bekerjasama dengan 10 Bank penyalur pembiayaan Modal Kerja PEN yaitu Bank Syariah Mandiri, BRISyariah, BNI Syariah, BTN Syariah, BTPN Syariah, BPD Jateng Syariah, BPD Jatim Syariah, BPD NTB Syariah, Maybank Syariah, Bank Aceh.
“Total UMKM penerima pembiayaan modal kerja PEN yang dijamin selama periode tahun 2020 adalah sebanyak 520.511 UMKM dengan total Volume penjaminan adalah sebesar Rp 2,44 Triliun. Program Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN sangat dibutuhkan untuk menambahkan kepercayaan (confidence) Perbankan Syariah dalam menyalurkan pembiayaan modal kerja,” kata Dirut JamSyar.
Ia menjelaskan, JamSyar juga terus mendongkrak pertumbuhan UMKM melalui penjaminan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2020, total nasabah KUR yang dijamin oleh JamSyar adalah sebanyak 39.127 terjamin atau tumbuh sebesar 86% dibandingkan tahun 2019. Total volume penjaminan KUR tahun 2020 yang didapatkan adalah sebanyak Rp 2,25 Triliun atau tumbuh sebesar 180,37% dari tahun 2019. Dalam penjaminan KUR, JamSyar juga turut andil dalam menjamin KUR Super Mikro.
“KUR Super Mikro adalah merupakan KUR yang utamanya ditujukan kepada pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga (IRT) yang menjalankan usaha produktif. Plafond maksimal KUR Super Mikro adalah sebesar Rp 10 juta,” ujarnya.
Dalam mendukung kegiatan penjaminan baik pembiayaan Modal Kerja PEN maupun KUR, kata Gatot, pihaknya menyediakan kemudahan bagi Bank penyalur dalam proses penjaminan melalui penjaminan secara Host to Host maupun Web Application yang dapat diakses secara mudah, dengan tetap menyesuaikan kepada kesiapan dari Bank penyalur.
“Selain itu, JamSyar juga adaptif untuk terus mencermati segala peluang dan pergerakan bisnis, dimana sebelumnya JamSyar focus di penjaminan pembiayaan, pada tahun 2020 ini JamSyar aktif mendukung para UMK dibidang penyediaan kebutuhan Alat Kesehatan (Alkes) dengan penyediaan produk penjaminan non cash loan yaitu berupa penjaminan Kontra Bank Garansi (KBG) dan Surety Bond. Diharapkan pada tahun 2021, JamSyar dapat memperbesar volume penjaminan pembiayaan Modal Kerja kepada pelaku UMK penyedia kebutuhan Alkes sehingga dapat terus mendukung kebutuhan penanganan penanggulangan Covid-19,” tambahnya.
Gatot menjelaskan, kinerja yang baik ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pemegang saham. Salah satu bentuk dukungan dari pemegang saham adalah adanya penambahan modal oleh pemegang saham mayoritas JamSyar yaitu PT. Jamkrindo dengan merealisasikan penambahan modal senilai Rp 150 miliar di tahun 2020 sehingga total modal disetor dalam Perseroan hingga akhir tahun 2020 senilai Rp 550 miliar.
“Dalam rangka mendukung ekspansi JamSyar tahun 2021 Pemegang Saham JamSyar juga terus memberikan kepercayaan dengan bentuk Komitmen untuk memberikan tambahan modal sebesar Rp.400 Miliar sehingga kapasitas JamSyar untuk memberikan pelayanan meningkat secara signifkan,” kilahnya.
Atas kinerja yang berhasil diraih tersebut, selama periode tahun 2020 JamSyar berhasil meraih banyak Award dalam berbagai bidang yang terdiri dari; Human Capital, Finance, Financing Guarantee, Community Development, IT, dan Operation dengan rincian sebagai berikut :
- Infobank Sharia Finance Institution Award 2020: The Best Islamic Financing Guarantee – 27 Oktober 2020.
- BUMN Branding and Marketing Award 2020: Corporate Marketing Anak Perusahaan BUMN Kategori Community Development Terbaik – 05 November 2020.
- “INDONESIA MOST EXCELLENCE BUSINESS AWARD 2020“ untuk kategori “Sharia Financial Institutions Committed to Contribute to the Microfinance Sector of The Year 2020” – 20 November 2020.
- Economic Review – The Best Indonesian Operational Excellence Award, Category: Multifinance – State Owned Enterprise & Subsidiaries, Platinum Award (Very Excellent) – 18 Desember 2020.
- Economic Review: Financial Zoominar & Indonesia Finance Award- III- 2020, Managing Financial Risk and Capturing Financial Opportunities in the Crisis Era, The Best (Category: Shariah Finance Company), Gold Award (Excellent) – 08 Oktober 2020.
- Economic Review: The Best IT for Subsidiary of State Owned Enterprise’s, Category: Financing, Gold Award (Excellent) – 6 November 2020.
- BusinessNews: The Best Human Capital in People Development & Technology Services 2020 (Guarantee Financial Sharia Services) – 25 November 2020
- Economic Review: The Best Human Capital for Private Company, Sector: Multifinance, Gold Award – 24 Juli 2020.
JamSyar yang saat ini telah memiliki gedung kantor baru milik sendiri sebagai Kantor Pusat dan Operasional yang berlokasi di Jl LetJend Suprapto No 20, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Dengan berbekal kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2020, JamSyar optimis akan mampu memberikan penjaminan sebesar Rp.45 triliun dan membukukan laba Rp.99 Milyar di tahun 2021. Untuk mencapai target tersebut, JamSyar akan menerapkan strategi Kolaborasi antara teknologi yang mumpuni dengan SDM yang tangguh.