TERITORIAL.COM – Pertalite kembali menjadi perbincangan setelah sebelumnya diprotes lebih boros. Menanggapi itu PT Pertamina membantah pertalite yang dijual saat ini berada di bawah RON 90. Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, alat pengukur yang diunggah itu tidak bisa dijadikan patokan.
“Tidak benar (unggahan) itu. Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON,” kata Irto kepada wartawan, Minggu, 9 Oktober 2022. Irto juga menyinggung soal alat yang digunakan warganet tersebut. Ia menyebut alat yang digunakan oktan analyzer portable harus terbukti terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, alat oktan analyzer portable dengan merek yang digunakan warganet tersebut bisa didapatkan di e-commerce. Harga alat tersebut berada di kisaran Rp4 sampai Rp5 jutaan. Alat pengujian RON yang akurat, ungkapnya, harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Untuk itu, seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.
Ditambahkannya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) memastikan pengujian sample pertalite sesuai ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
“Lemigas juga menguji enam sampel pertalite di SPBU wilayah Jakarta. Seluruh sampel menunjukkan hasil atau spek pertalite masih sesuai ketentuan,” pungkas Irto. Dalam tudingan yang diunggah @yo2thok pada Jumat, 7 Oktober 2022, ia menyebut ada upaya perampokan karena hasil pengujiannya menunjukkan kadar oktan pertalite di bawah RON 90.