TERITORIAL.COM, JAKARTA – Putra kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, Letjen TNI Djon Afriandi, resmi dipercaya memimpin salah satu pasukan elite paling bergengsi di Indonesia: Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Pelantikan Djon berlangsung dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer (Gepaopshormil) di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8/2025). Prosesi sakral itu ditandai dengan penekanan sirine dan tembakan meriam.
Pada kesempatan yang sama, dua perwira tinggi lain juga dilantik, yakni Letjen TNI (Mar) Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir (Pangkormar) dan Marsda TNI Deny Muis sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Pangkopasgat).
Dengan jabatan baru tersebut, pangkat Djon turut naik dari Mayor Jenderal menjadi Letnan Jenderal bintang tiga.
Keputusan Resmi Panglima TNI
Pengangkatan Djon tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025 yang dikeluarkan pada 6 Agustus 2025. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus sejak 8 Maret 2024.
Transformasi jabatan dari Danjen menjadi Pangkopassus merupakan bagian dari validasi organisasi, yang memberikan kewenangan lebih besar kepada pasukan baret merah tersebut.
Profil Singkat Letjen TNI Djon Afriandi
Djon Afriandi lahir pada 14 Juni 1972 di Payakumbuh. Ia berasal dari keluarga militer, dengan ayahnya, Mayjen (Purn) Afifudin Thaib, yang juga seorang perwira tinggi TNI AD.
Pria berusia 53 tahun ini adalah lulusan SMAN 2 Bandung dan Akademi Militer (Akmil) 1995. Tak hanya lulus dengan predikat terbaik, ia juga meraih penghargaan bergengsi Adhi Makayasa, gelar bagi taruna lulusan terbaik di angkatannya.
Jejak Karir Cemerlang di Kopassus
Djon Afriandi memiliki rekam jejak panjang di Korps Baret Merah sejak awal karirnya. Perjalanan karirnya dimulai dari tingkat komandan peleton hingga komandan satuan yang lebih besar.
Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya antara lain:
- Danton 3/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997)
- Danton 2/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997)
- Danton 2/1 Yon 11 Grup 1 Kopassus (1998)
- Danton 1/1 Yon 11 Grup 1 Kopassus (1998)
- Danki 3 Yon 11 Grup 1 Kopassus
- Pasilat Ops Grup 1 Kopassus (2002)
- Wadanyon 23 Grup 2 Kopassus (2007)
- Danyon 13 Grup 1/Kopassus (2010-2011)
Pada 2013, Djon naik pangkat menjadi Letnan Kolonel dan menjabat sebagai Wakil Komandan Grup A Paspampres (2013-2016) serta Asops Danjen Kopassus (2014-2016).
Pengalaman di Luar Kopassus
Pada 2016, Djon dipromosikan menjadi kolonel dan ditugaskan sebagai Komandan Grup 1/Kopassus (2016–2017). Ia juga pernah menjadi Koorspri KSAD (2017–2020) dan Danrem 012/Teuku Umar (2020–2022).
Dua tahun kemudian, ia menyandang pangkat Brigadir Jenderal (Bintang Satu) dan menjabat Danmentar Akmil (2022–2023) serta Staf Khusus KSAD (2023–2024). Kariernya kembali menanjak saat dipercaya menjadi Danjen Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal, sebelum akhirnya naik menjadi Pangkopassus.
Tantangan dan Harapan
Dengan pengangkatan sebagai Pangkopassus, Letjen TNI Djon Afriandi kini memimpin salah satu pasukan elite paling bergengsi di Indonesia. Kopassus sebagai pasukan khusus TNI AD memiliki peran strategis dalam operasi-operasi khusus dan anti-teror.
Pengalaman panjang Djon di berbagai satuan Kopassus, mulai dari tingkat peleton hingga komandan grup, memberikan pemahaman mendalam tentang operasional pasukan khusus. Ditambah pengalamannya di Paspampres dan komando teritorial, diharapkan dapat membawa perspektif yang komprehensif dalam memimpin Kopassus.
Pelantikan tiga panglima pasukan elite secara bersamaan – Kopassus, Korps Marinir, dan Kopasgat – menunjukkan komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia melalui pasukan-pasukan elite berkualitas tinggi.
Sebagai putra Payakumbuh yang kini memimpin salah satu pasukan elite terbaik Asia Tenggara, Letjen TNI Djon Afriandi diharapkan dapat melanjutkan tradisi keunggulan Kopassus dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.