TERITORIAL.COM , JAKARTA – Publik menyoroti sosok Widiyanti Putri Wardhana sejak dirinya resmi menjabat sebagai Menteri Pariwisata (Menpar) di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024.
Selain rekam jejaknya di dunia bisnis, perhatian besar tertuju pada jumlah harta kekayaan yang dilaporkannya ke LHKPN.
Berdasarkan laporan yang disampaikan pada 9 Desember 2024, Widiyanti tercatat memiliki harta hingga Rp5,43 triliun.
Angka tersebut menempatkannya sebagai salah satu pejabat dengan kekayaan terbesar di kabinet.
Riwayat Hidup dan Pendidikan
Widiyanti lahir di Singapura pada 8 Desember 1970, dengan menempuh pendidikan di Pepperdine University, California, Amerika Serikat, dan meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration pada 1993.
Ia berasal dari keluarga pengusaha sektor energi dan batu bara, sekaligus pendiri grup Teladan yang terkait dengan PT Indika Energy Tbk.
Pada 1996, ia menikah dengan Wishnu Wardhana, mantan Direktur Utama PT Indika Energy.
Perjalanan Karier
Sebelum masuk ke bisnis keluarga, Widiyanti lebih dulu berkarier di bank internasional Hong Kong dan New York.
Setelah itu, ia melanjutkan kariernya ke sektor agribisnis, khususnya industri kelapa sawit.
Sejak 2012 hingga 2021, ia menjabat sebagai direktur PT Teladan Prima Agro (TPA).
Setelah itu, ia dipercaya sebagai komisaris dari 2021 sampai 2024. Selain di TPA, ia juga tercatat menduduki kursi komisaris di beberapa anak perusahaan.
Widiyanti juga aktif di sejumlah organisasi sosial, antara lain sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia, Ketua Yayasan Teladan Utama, dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani yang bergerak di bidang kesejahteraan masyarakat.
Sosok Paling Kaya di Kabinet
Dengan kekayaan triliunan rupiah, Widiyanti menempati posisi sebagai salah satu menteri paling tajir di kabinet Prabowo.
Profil finansialnya yang kuat serta latar belakang di dunia bisnis membuat banyak pihak menaruh harapan terhadap kinerjanya.
Ke depan, pengalaman internasional, jaringan luas, dan rekam jejak bisnis yang mumpuni diharapkan dapat ia gunakan untuk menghadirkan terobosan dalam pengembangan sektor pariwisata nasional, terutama setelah guncangan pandemi beberapa tahun terakhir.

