
Setelah sukses menancapkan kukunya di industri perkebunan nasional, keluarga Fangiono kini melakukan ekspansi besar ke sektor properti melalui pendirian Asthara Group. Perusahaan baru ini langsung tancap gas dengan meluncurkan proyek ambisius bertajuk Asthara Skyfront City, kawasan kota modern terpadu yang akan dibangun di atas lahan seluas 1.100 hektar di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Proyek ini dijadwalkan resmi diluncurkan pada Juni 2025, dan digadang-gadang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang menggabungkan kawasan hunian, komersial, dan bisnis dalam satu lingkungan terintegrasi yang berorientasi pada keberlanjutan dan konektivitas.

Supardi Ang, CEO Asthara Skyfront City, menjelaskan bahwa pengembangan kawasan ini dirancang untuk menjadi ruang hidup masa depan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gaya hidup modern, tetapi juga mengusung konsep berkelanjutan yang dapat diwariskan ke generasi mendatang.
“Asthara Skyfront City akan menjadi landmark baru dalam pengembangan kawasan urban Indonesia, khususnya yang mengedepankan konektivitas dengan bandara internasional dan kelengkapan fasilitas skala kota,” ungkap Supardi.
Sebagai tahap awal, Asthara akan memperkenalkan super cluster hunian THE FLORITZ yang menempati lahan seluas 20 hektar dan terdiri dari empat cluster. Cluster pertama, ALLUREA, dijadwalkan meluncur bersamaan dengan peresmian proyek utama pada bulan Juni mendatang.
Dengan kehadiran Asthara Skyfront City, keluarga Fangiono menegaskan posisinya sebagai kekuatan baru di sektor properti nasional, sekaligus memberikan warna baru dalam lanskap pembangunan kawasan perkotaan di Indonesia.