KRI Banjarmasin 592 milik TNI Angkatan Laut mengangkut berbagai jenis alat-alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing-puing bangunan yang roboh, diantaranya adalah rumah-rumah penduduk, ibadah dan fasilitas umum lainnya yang rusak akibat terkena dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertempat di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (27/8/2018). Pengiriman alat berat terebut merupakan upaya guna mempercepat proses pembersihan puing-puing tersebut dapat diselesaikan sesuai target yaitu satu bulan. (Dok Puspen TNI)
KRI Banjarmasin 592 milik TNI Angkatan Laut mengangkut berbagai jenis alat-alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing-puing bangunan yang roboh, diantaranya adalah rumah-rumah penduduk, ibadah dan fasilitas umum lainnya yang rusak akibat terkena dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertempat di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (27/8/2018). Pengiriman alat berat terebut merupakan upaya guna mempercepat proses pembersihan puing-puing tersebut dapat diselesaikan sesuai target yaitu satu bulan. (Dok Puspen TNI)
KRI Banjarmasin 592 milik TNI Angkatan Laut mengangkut berbagai jenis alat-alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing-puing bangunan yang roboh, diantaranya adalah rumah-rumah penduduk, ibadah dan fasilitas umum lainnya yang rusak akibat terkena dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertempat di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (27/8/2018). Pengiriman alat berat terebut merupakan upaya guna mempercepat proses pembersihan puing-puing tersebut dapat diselesaikan sesuai target yaitu satu bulan. (Dok Puspen TNI)
KRI Banjarmasin 592 milik TNI Angkatan Laut mengangkut berbagai jenis alat-alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing-puing bangunan yang roboh, diantaranya adalah rumah-rumah penduduk, ibadah dan fasilitas umum lainnya yang rusak akibat terkena dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertempat di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (27/8/2018). Pengiriman alat berat terebut merupakan upaya guna mempercepat proses pembersihan puing-puing tersebut dapat diselesaikan sesuai target yaitu satu bulan. (Dok Puspen TNI)