Hankam

700 Personel TNI DIkirim ke Papua Barat untuk Isi Markas Koramil Baru

FOTO IST

JAKARTA, Teritorial.com – Sebanyak 700 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikirim ke Papua Barat untuk mengisi sejumlah markas Komando Rayon Militer (Koramil) baru yang dibentuk.

Pada Selasa 12 Februari 2020, Wakil Kepala Staf Angakatan Darat, Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman berkunjung ke Kodam XVIII/Kasuari di Manokwari. Ia memberi pengarahan kepada para personel yang didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia tersebut.

Pada kesempatan itu ia berharap, para prajurit dapat menyesuaikan diri secara baik. Persiapan harus matang sebelum ditempatkan di pos-pos Koramil Persiapan.

Tatang menjelaskan, penugasan personel bawah kendali operasi (BKO) Koramil persiapan ini dilakukan sebagai bentuk kepercayaan dan kehormatan yang diberikan komando pimpinan untuk para prajurit.

“Sekarang anda sedang berada di wilayah paling timur Indonesia. Kuatkan tekad anda dalam melaksanakan tugas. Banyak pengalaman yang akan dijumpai di sini. Pertama tentunya akan mengenal adat istiadat Papua, bertemu dengan saudara-saudara kita Papua,’’ucapnya.

Jenderal bintang tiga ini mengungkapkan negara akan memberi apresiasi dan penghargaan yang sangat besar kepada prajurit yang telah bertugas di pos-pos Koramil Persiapan. Penghargaan yang akan diterima 700 prajurit BKO ini diantaranya kenaikan pangkat dan uang penugasan.

‘’Pengabdian kita tidak dihargai secara cuma-cuma. Ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari negara kepada prajurit yang telah mengabdi,’’ tutur Wakasad.

Ridwan Pribadi

About Author

You may also like

Hankam

Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jakarta,Teritorial.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di Sekolah Tinggi
Hankam

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Jakarta territorial.com-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima