Makassar, Teritorial.Com – Tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel telah diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri sejak akhir Januari lalu. Badan Intelejen Negara (BIN) ikut terlibat menelusuri rekam jejak kandidat. Berdasakan proses seleksi selama sebulan, ketiga calon meraih nilai tertinggi dari sepuluh peserta seleksi Sekda Provinsi Sulsel dikirim ke pusat.
Mereka yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapenda) Sulsel Jufri Rahman, dengan nilai tertinggi 85,99, disusul Direktur Penanganan Fakir Miskin Kemensos Abdul Hayat Gani dengan nilai 81,77, dan terakhir dosen IPDN Muh Zubakhrum Baharuddin Tjenreng dengan nilai 81,51. Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, saat ini nama-nama yang disebutkan di atas masih dikaji tim penilai akhir (TPA).
Sementara BIN masuk dalam bagian salah satu lembaga yang terlibat. Katanya, proses penentuan Sekda Provinsi Sulsel cukup lama sebab melibatkan banyak pihak. Seperti BIN yang dilibatkan untuk membantu penelusuran rekam jejak seluruh calon Sekda. “Ya kan prosesnya kan di sana mungkin harus dicek dulu ke BIN dan segala macam, kan melibatkan semua toh. Biasanya ada toh, TPA kan terdiri dari beberapa elemen kan. Rekam jejak harus dicek,” kata Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman mengakui belum mengetahui progres penetuan sekda yang berproses di pusat. Namun dirinya dan gubernur akan menerima semua nama yang disodorkan. “Iya, namanya kitakan satu kotak kemarin, jadi satu suara lah. Apalagi kan semuanya orang baik-baik, kita unggulkan semua.
Sementara peraih skor tertinggi seleksi Sekda, Jufri Rahman mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dirinya, berkas nama-nama calon Sekda telah masuk ke Kementerian Sekretaris Negara (Kemensekneg). Dia pun mengaku siap menerima seluruh hasil keputusan, meski tidak terpilih nantinya. “Saya berserah diri, siapapun yang terpilih itulah yang terbaik. Infomasi terakhir tahapan nama sekda ada di Sekneg,” terangnya.
Jufri juga mengakui terkait pelibatan BIN dalam tahapan penilaian akhir, khususnya untuk melacak rekam jejak calon. “Memang melibatkan BIN untuk penilaian akhir untuk mengetahui rekam jejak,” pungkasnya.