Kepala BSSN Paparkan National Security Operation Center dalam Acara Pelantikan Pejabat Baru BSSN

0

Jakarta, Teritorial.Com – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melantik sejumlah lima pejabat baru yang bertempat di kantor BSSN, Jalan RM Harsono. Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

Berikut adalah daftar kelima pejabat yang dilantik oleh  Kepala BSSN Hinsa Siburian:

  1. Brigjen Aris Wahyu Sutikno sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi
  2. Akhmad Toga sebagai Deputi Bidang Proteksi
  3. Brigjen TNI Yoseph Puguh Eko Setiawan sebagai Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan
  4. Brigjen TNI Daddy Estoe Widodo sebagai Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Infrastruktur Informasi
  5. Maria Widyaningsih sebagai Kepala Pusat Data Teknologi Informasi dan Komunikasi

Selain pelantikan, Hinsa juga mendapat laporan kenaikan pangkat anggota Polri dan TNI yang ditugaskan di BSSN dan dua pejabat BSSN. Kedua pejabat BSSN yang naik pangkat yakni Wakil Kepala BSSN Komjen Dharma Pongrekun dan Brigjen TNI Viktor Prihatino Tobing.

“Kenaikan pangkat ini tentunya juga adalah karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa dan tentu juga sesuai dengan apa yang telah diperbuat, dalam hal ini, karya pengabdian kepada bangsa dan negara. Dalam hal ini, baik di kepolisian RI maupun TNI secara khusus dan kepada bangsa dan negara secara umum,” ujar Hinsa seperti yang dikutip Detik.com.

Selanjutnya, Hinsa memaparkan perihal tugas pokok BSSN dalam melakukan pengamanan siber di Indonesia dan perihal kehidupan manusia yang saat ini tidak dapat terlepas dari pengaruh siber.

“Tentu kita yang diberi tanggung jawab ini untuk menjaga keamanan siber di Indonesia tidaklah pekerjaan yang mudah tapi ini adalah pekerjaan yang besar, pekerjaan yang membutuhkan: Satu, rasa tanggung jawab yang penuh, kemudian menuntut pengabdian dari sisi tenaga, pikiran dan juga dari sisi waktu. Karena siber tidak melihat dari kedatangan dari, atau tergantung waktu,” papar Hinsa.

“Ya dia datang dalam bentuk serangan yang tidak kita duga-duga. Yang tidak bisa kita atur. Mungkin dalam peperangan-peperangan dulu masih ada istilah siang dan malam. Maka serangannya bisa diprediksi, apakah dia akan serang, pagi, subuh, atau malam tapi untuk siber tentu tidak bisa diprediksi,” sambung Hinsa.

Saat ini, BSSN tengah membangun sebuah program bernama National Security Operation Center yang diharapkan dapat membangun keamanan siber Indonesia di masa mendatang.

“Kita sedang membangun antara lain program tahun ini yang harus kita selesaikan, adalah membangun national security operation center maka sebagian infrastruktur kritikal yang ada di sebagian negara kita ini, sebagian, mudah-mudahan dengan terbangunnya NSOC ini akan bisa kita amankan di masa-masa yang akan datang. Ini sedang berproses dan kita semua terlibat di sini untuk para pejabat baru, saya kira menyesuaikan dan mendukung sehingga prosesnya bisa berjalan sesuai yang kita harapkan,” ujarnya.

Kemudian Hinsa berharap DPR (periode 2014-2019) dapat mensahkan RUU Keamanan Siber agar dapat menjadi pedoman bagi BSSN dalam melaksanakan tugasnya.

“Kemudian juga kita sedang melaksanakan pembangunan dan penguatan komputer emergency respons team, yang juga ini sedang dan sudah dilaksanakan sebenarnya, tapi diharapkan dengan pembangunan ini akan bisa lebih efektif dalam tugas-tugas yang akan datang,” imbuh dia.

Share.

Comments are closed.